Dari sisi rasio kecukupan modal, posisi CAR Perseroan hingga akhir tahun 2018 mencapai 13,41 persen, meningkat 2,89 persen dibandingkan dengan posisi CAR pada 31 Desember 2018 yaitu sebesar 10,52 persen.
Di sisi lain, pada periode yang sama ROA dan ROE Perseroan tercatat sebesar 0,22 persen dan 2,95 persen.
Sementara itu, dana pihak ketiga Bank Bukopin ditempatkan dalam bentuk giro sebesar Rp10,04 triliun, tabungan Rp19,92 triliun, dan sisanya sebesar Rp46,19 triliun merupakan deposito.
Per 31 Desember 2018, rasio LDR Perseroan tercatat 86,18 persen. Pada sisi kualitas kredit, hingga 31 Desember 2018 rasio NPL net Bank Bukopin berada dikisaran 4,75 persen. Angka tersebut membaik dibandingkan dengan posisi NPL net pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,37 persen.
Sementara itu, pendapatan operasional lainnya (fee based income) Perseroan pada periode yang sama sebesar Rp784 miliar.
Dikatakan Rachmat, Bank Bukopin akan memacu pertumbuhan kinerja pada tahun 2019 dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi.
Perseroan juga terus berupaya memacu pertumbuhan bisnis dengan merilis sejumlah produk dan layanan baru.
Salah satu produk andalan yang telah diluncurkan Bank Bukopin pada 2018 dan akan dipacu penetrasinya pada 2019 adalah Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi. “Bank Bukopin juga akan terus memperkuat penetrasi di segmen ritel,”sebutnya.
Sementara itu, Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan, untuk memperkuat bisnis di segmen ritel, strategi yang dijalankan Bank Bukopin antara lain adalah melalui peningkatan penetrasi pada bisnis perbankan digital, pembiayaan perumahan, dan memacu pendapatan dari fee based income.
Fokus bisnis lain yang dibidik Bank Bukopin adalah pada kredit personal, terutama di segmen pensiunan dan kredit kendaraan bermotor melalui sinergi dengan PT Bukopin Finance.
“Pada 2018 kami telah menyiapkan sejumlah produk dan layanan andalan berbasis perbankan digital, mulai dari tabungan Wokee hingga rebranding layanan PPOB menjadi Bukopinet. Pada tahun ini, penetrasi produk dan layanan tersebut akan terus diperkuat,” tegasnya.
Reporter/Penulis: Prapti Dwi Lestari
Editor: Eko Faizin