Serempak, 1.946 Akad KPR BNI Ditandatangani

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 24 Maret 2019 - 19:53 WIB

Serempak, 1.946 Akad KPR BNI Ditandatangani
Pemimpin Divisi PDM Donny Bima, HCR WPD Firmansyah, HO LNC Pekanbaru Harry Purnama menyaksikan puluhan debitur menandatangani akad kredit KPR, Sabtu (24/3/2019).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO )- Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mendapatkan rumah yang diidamkan adalah kebahagian bagi setiap orang. Itu juga menjadi kebanggaan BNI yang mendapatkan kepercayaan untuk membantu pembiayaan kepemilikan rumah tersebut.

Mengulang kesuksesan akad massal sebelumnya yang telah dilaksanakan BNI di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 26 September 2018. BNI kembali menggagas penandatanganan 1.946 akad kredit pemilikan rumah (KPR) secara serempak di sekitar 86  kota di seluruh Indonesia. Puncak acara akad kredit massal ini dipusatkan di Monumen Kapal Selam, Surabaya, Sabtu (23/3).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hadir untuk menyaksikan penandatanganan massal tersebut, Direktur Retail Banking BNI Tambok P Setyawati, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko D Heri Poerwanto, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Budi Hartono.

Sementara itu di LNC Pekanbaru hadir Pemimpin Divisi PDM Donny Bima, HCR WPD Firmansyah, HO LNC Pekanbaru  Harry Purnama dan puluhan debitur yang akan melakukan penandatanganan akad kredit. Tambok menyebutkan, selain di Surabaya, terdapat 85 kota lain yang menjadi lokasi penandatanganan akad kredit massal tersebut yaitu Medan, Padang Sidempuan, Pemantang Siantar, Tanjung Balai Asahan, Tebing Tinggi, Kabanjahe, Pekanbaru, Bukittinggi, Dumai, Padang, Payakumbuh, Rengat, Solok, Tg. BalaiKarimun, Tg. Pinang,  Bangko, Baturaja, Bengkulu, Jambi, Kotabumi, Kuala Tungkal, Lubuk Linggau, Muara Bungo, Palembang, Pangkal Pinang, Prabumulih, Metro, Kayu Agung, dan Tanjung Karang.

Kota lainnya adalah Cianjur, Jepara, Semarang, Tegal, Bojonegoro, Jombang, Mojokerto, Pamekasan, Ambon, Bau-Bau, Bulukumba, Kendari, Makassar, Mamuju, Palopo, Pare￾Pare, Polewali, Sengkang, Bima, Mataram, Balikpapan, Banjarbaru, Banjarmasin, Barabai, Bontang, Ketapang, Kotabaru Pulau Laut, Kuala Kapuas, Muara Teweh, Nunukan, Palangkaraya, Pangkalanbun, Pontianak, Samarinda, Sambas, Sampit, Singkawang, Sintang, dan Tarakan. Program yang sama juga dilakukan di Gorontalo, Kotamobagu, Luwuk, Manado, Palu, Tahuna, Bitung, Jakarta, Serang, Bekasi, Kerawang, Biak, Jayapura,  Manokwari, Merauke, Sorong, Cilacap, Magelang, Purwokerto, Solo, Yogya, Wonosobo, Purbalingga, Jember, Kediri, Madiun, Ponorogo dan Situbondo.

“BNI tetap optimis akan menyalurkan lebih banyak kredit hingga akhir 2019. Di

samping itu, BNI juga menawarkan kemudahan pembayaran uang muka secara cashless yakni melalui mobile banking, sms banking, maupun internet banking. Kemudahan tersebut merupakan langkah BNI dalam membangun cashless society, dan digitalisasi” ujar Tambok.

BNI juga mengajak nasabah para pemilik rumah baru agar memanfaatkan layanan digital banking/ e-channel BNI yang handal yaitu Mobile Banking. Layanan Mobile Banking BNI antara lain dapat digunakan untuk pembayaran rutin bulanan seperti PLN, PDAM, PBB dan juga iuran kompleks bulanan (pada beberapa perumahan yang sudah bekerjasama antara BNI dengan pengembang atau pengelola kompleks). Para nasabah juga dapat memanfaatkan kesempatan untuk bisa menjadi Agen46 BNI di lingkungan komplek perumahannya.

BNI Griya untuk Milenial
Selain untuk debitur KPR Sejahtera yang memanfaatkan Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan Perumahan (FLPP), akad kredit massal ini juga dilakukan untuk debitur BNI Griya yang yang termasuk didalamnya adalah generasi milenial. Gaya hidup generasi milenial zaman now itu identik, yaitu lebih fokus mencari pengalaman dan menikmati hidup dengan happy. Mulai dari suka ngopi, travelling, kulineran hingga bergaya mengikuti tren terkini yang kerap membuat milenial diasumsikan bahwa memiliki rumah tidak menjadi prioritas.

Ditambah faktor harga rumah yang tak lagi murah, rumah dengan lokasi strategis di tengah kota atau ibukota saja harganya rata-rata terus meningkat. Sebagai gambaran, data dari Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan harga rumah di wilayah Jabodetabek saja mengalami kenaikan 20 persen per tahun. Sementara kenaikan gaji milenial posisi karyawan rata-rata hanya 10 persen per tahun.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook