Produksi Minyak Pertamina Naik Sebanyak 14 Persen

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 30 Mei 2018 - 01:24 WIB

Produksi Minyak Pertamina Naik Sebanyak 14 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina mencatatkan kenaikan produksi minyak sebesar 14 persen pada triwulan I 2018. Produksi migas setara minyak sepanjang Januari-Maret 2018 tercatat sebesar 923 MBOEPD yang terdiri atas minyak 386 MBOPD dan gas 3.115 MMSCFD. Kenaikan angka 14 persen jika dibandingkan periode yang sama 2017 sebanyak 337 MBOPD dan produksi gas naik sebesar 55 persen dibandingkan periode sama 2017 sebesar 2.007 MMSCFD.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menjelaskan capaian kinerja hulu yang positif tersebut merupakan kerja keras seluruh insan Pertamina dalam upaya meningkatkan produksi. "Pertamina mencatat kinerja hulu yang menggembirakan sepanjang triwulan pertama tahun ini," kata Adim di Jakarta, Senin (28/5/2018).

Di sektor panas bumi (geothermal), lanjut Adiatma, Pertamina juga menunjukkan kinerja positif. Pada triwulan I-2018, produksi panas bumi setara listrik mencapai 959 GWh atau naik tipis sebesar 1 persen dibandingkan realisasi triwulan pertama 2017 sebesar 949 GWh.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara, kapasitas terpasang panas bumi Pertamina hingga triwulan pertama 2018 mencapai 617 MW atau masih sama dengan posisi pada 2017. "Saat ini, proyek geothermal Lumut Balai Unit 1 dalam tahap EPC dan dijadwalkan onstream pada triwulan empat 2018," ujarnya.

Lebih lanjut, Adiatma menjelaskan, sejumlah program prioritas sektor hulu pada 2018. Di sisi produksi, program prioritasnya antara lain mempertahankan produksi migas Blok Mahakam dengan mengembangkan Lapangan Tunu Shallow Phase 4, Handil Phase 5, dan Tambora Phase 5, menaikkan produksi Lapangan Banyu Urip, menurunkan decline rate dengan membor 108 sumur, well services, termasuk program reaktivasi lapangan, serta optimalisasi operasi panas bumi Ulubelu, Kamojang, dan Lahendong.

Sedangkan, proyek-proyek hulu yang menjadi program prioritas pada 2018 antara lain panas bumi Karaha dan Lumut Balai, gas Jambaran Tiung Biru, dan pengembangan proyek PIEP PLN Phase IV untuk menambah produksi migas dari internasional.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook