“Kegiatan ini sangat bagus, nantinya produk para pelaku ekonomi kreatif yang mengikuti kegiatan ini, secara kepariwisataan hasil produksinya bisa menjawab dan mengisi keperluan pos destinasi wisata Riau khususnya dan destinasi nasional secara umum,” tutur Wellie Annalia.
Secara garis besar Wellie Annalia memberikan dua agenda yaitu soft skill dan managerial skill. Dari dua Agenda tersebut ada tujuh materi pokok yang disampaikan yaitu motivasi usaha, pengenalan potensi diri pelaku usaha, pengembangan potensi diri pelaku usaha.
Selanjutnya, life cycle produk, pengembangan produk ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dan berorientasi ekspor, prinsip entrepreneur, manajemen usaha (SDM, Pembukuan, Penasaran dan Produksi).
Pada bidang ekonomi kreatif memiliki 16 sub sektor yaitu, aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, dan film.
Selanjutnya, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan yang terakhir televisi dan radio.(fed/ifr)