Namun Irwan menilai meski kenaikan harga komoditas tersebut relatif stabil, namun tetap harus diwaspadai karena itu komoditas yang memicu inflasi.
Selain bawang merah, menurut dia, selama tiga tahun terakhir komoditas daging ayam, dan telur ayam ras merupakan komoditas pangan yang berkontribusi pada inflasi atau disebut volatile foods di wilayah Riau.
Pasalnya, secara historis inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) selalu mengalami peningkatan. Hal itu didorong peningkatan konsumsi masyarakat yang turut melambungkan harga komoditas.
Kendati rata-rata inflasi di kabupaten/kota di Riau di bawah nasional, agar gencar menerapkan program 5K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, komunikasi, serta koordinasi dan kerjasama antar wilayah.
‘’Tujuannya untuk menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau. Apalagi inflasi mempengaruhi suku bunga, dana, dan juga kredit. Menjaga kestabilan inflasi menjadi penting karena menyangkut kondisi sosial ekonomi masyarakat,’’ jelas Irwan.(kom)