BERDAYAKAN MASYARAKAT

Ini Cara Asia Pulp & Paper Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 19 Februari 2016 - 01:05 WIB

Ini Cara Asia Pulp & Paper Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan
Ilustrasi.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tidak mau kondisi yang sama ketika kebakaran hutan dan lahan tahun lalu sedemikian parah, perusahaan bubur kertas dan produk-produk kertas Asia Pulp & Paper turut memikirkan dan melakukan langkah-langkah

Karenanya tahun ini perusahaan yang juga menaungi Indah Kiat Pulp & Paper di Riau itu mengembangkan pencegahan karhutla dengan memberdayakan masyarakat setempat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bagaimana cara, langkah dan strategi pencegahan karhutla dipaparkan oleh Head of Fire Management Sinar Mas Sujica Lusaka di Jakarta Kamis (18/2/2016). "Kita perbaiki dan tata ulang manajemen pencegahan kebakaran hutannya," kata dia.

Di antaranya adalah dengan membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Khusus untuk DMPA direncanakan akan dibentuk sebanyak 500 unit. Bagi masyarakat atau desa yang berhasil mencegah terjadi kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau 2016, akan mendapatkan kompensasi gaji dari APP.

Menurut Sujica besaran gaji atau kompensasi yang diberikan atas kesuksesan mencegah terjadinya karhutla itu, berbeda-beda. Tergatung dari luas area desa yang dijaga dan banyaknya kader pencegah kebakaran hutan. Misi utama dari kegiatan ini adalah, melibatkan peran masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan. Apalagi selama ini muncul tudingan bahwa masyarakat ikut andil dalam kebakaran hutan. Jadi kebakaran hutan selain dipicu faktor alam, juga karena ulah manusia sendiri.

Selain pelibatan masyarakat, Sujica menuturkan APP juga bakal memperbanyak infrastruktur pencegahan dan deteksi dini kebakaran hutan. Diantaranya adalah memperbanyak jumlah menara pemantau api dan pos-pos pantau.

Misalnya menara pantau yang sekarang berjumlah 71 unit, ditambah 18 unit lagi. Kemudian pos pantau yang sekarang berjumlah 211 unit, ditambah lagi sebanyak 155 unit. ’’Durasi patrol memantau lokasi kebakaran juga akan ditingkatkan,’’ katanya.

Melalui upaya yang massif ini, Sujica berupaya untuk mengejar target zero hot spot. Dimana terdeteksi titik kebakaran, langsung didatangi untuk secepatnya dipadamkan. Sehingga tidak sampai merembet ke area lainnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook