JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Meskipun mengalami penurunan tipis, namun Astra group masih bertengger di puncak sebagai raja memimpin pasar penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Jika sebelumnya pangsa pasarnya 50 persen, kali ini Astra harus puas di angka 47 persen.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Januari 2016, pasar kendaraan roda empat sebanyak 84.885 unit atau turun hampir 10 persen dibandingkan 94.194 unit pada Januari 2015. Hampir semua merek mencatatkan penurunan penjualan.
Sementara itu, semua penjualan merek mobil di Grup Astra yang terdiri atas Toyota, Daihatsu, dan Isuzu turun. Market share Grup Astra pada periode itu tercatat 47 persen atau turun tipis dibandingkan 50 persen pada akhir tahun lalu. Namun, angkanya meningkat dibandingkan Januari 2015 yang masih 46 persen.
Meski begitu, market share di segmen mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) Grup Astra semakin dominan hingga mencapai 65 persen pada Januari 2016 dibandingkan 53 persen pada Januari 2015. Total penjualan LCGC sepanjang Januari 2016 mencapai 11.617 unit atau turun 17,7 persen dibandingkan 14.125 unit pada Januari 2015.
Situasi sama terjadi di pasar kendaraan roda dua. Penjualan sepeda motor pada Januari 2016 hanya 416.263 unit atau turun 17,2 persen dibandingkan 502.783 unit pada Januari 2015. Tidak ada satu pun merek yang mencatatkan kenaikan penjualan.
Penjualan Astra Honda Motor (AHM) turun 15,3 persen menjadi 287.776 unit dibandingkan 339.850 unit pada Januari 2015. Begitu pula Yamaha, penjualannya anjlok menjadi 112.124 unit atau berkurang 20 persen dibandingkan 140.243 unit. AHM tetap dominan dengan market share 69 persen atau meningkat tipis dibandingkan Januari 2015 yang 68 persen.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, seiring membaiknya perekonomian, pasar otomotif diyakini akan pulih secara perlahan. Meski beberapa merek di industri otomotif hengkang, dia optimistis situasi pasar dan investasi tetap kondusif. Termasuk keluhan pajak dari beberapa segmen otomotif yang dirasa tinggi sehingga saat pasar lesu, pelaku industri merasa semakin terjepit. Pihaknya berupaya tetap menjaga kenyamanan di industri otomotif.