Air Pasang dan Hujan, Dumai Kota Terendam

Dumai | Senin, 16 November 2020 - 13:00 WIB

Air Pasang dan Hujan, Dumai Kota Terendam
Pengendara melintas di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Dumai Kota yang banjir akibat hujan lebat dan air pasang laut, Ahad (15/11/2020). (HASANAL BULKIAH/riaupos.co)

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Air pasang laut dan hujan deras yang terjadi, Ahad (15/11) membuat beberapa ruas jalan di Kecamatan Dumai Kota terendam air. Kedalamannya sekitar 30- 40 sentimeter. Ruas jalan yang tergenang seperti Jalan Hasanuddin, Jalan Cempedak, Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan Sungai Teras  dan beberapa ruas jalan lagi di tengah Kota Dumai.

Banjir rob dan banjir air hujan tidak hanya menggenangi jalan. Namun, juga  rumah warga. Warga Kecamatan Dumai Kota pun terpaksa menguras air yang masuk ke dalam rumah mereka.


Banjir mulai surut di siang hari. Namun, beberapa ruas jalan masih tergenang akibat banjir rob dan hujan lebat yang mengguyur Kota Dumai pada Ahad pagi.

"Memang sudah masuk musim penghujan. Ditambah lagi banjir rob. Maau diapakan lagi. Tapi, kami sebagai warga tetap berharap pemerintah punya solusi," ujar Ade Firmansyah (40), warga Jalan Cempedak.

Menurutnya, sebagian masyarakat sudah memaklumi permasalahan banjir ini sangat sulit untuk diatasi. Karena memang harus ada rencana matang dari Pemerintah Kota (Pemko) Dumai. 

"Jakarta saja masih banjir, apalagi Dumai. Akan tetapi, kami warga berharap pemko tetap mencari cara, agar banjir ini bisa diatasi" terangnya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengusaha sparepart sepeda motor ini menyebutkan, paling tidak Pemko Dumai terlebih dahulu memperbaiki sistem drainase yang ada. "Kalau saya menilai drainase di Kota Dumai sangat tidak baik. Air cepat naik jika hujan dan ada banjir rob. Tapi, surutnya cukup lama. Padahal Sungai Dumai sudah surut, ini kan permasalahan," sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai,  Herdii mengatakan, Pemko Dumai terus berusaha menanggulangi banjir yang terjadi. Karena merupakan tanggung jawab pemerintah beserta seluruh stakeholder terkait. Namun, tidak akan mudah.

"Kota Dumai memang rawan banjir. Untuk itu, diperlukan kerja sama semua jajaran. Baik pemerintah, swasta, relawan, maupun masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana," katanya.

Ia mengatakan, dalam APBD-P 2020 ini, pemko akan mengerjakan apa yang menjadi kewenangan pemko untuk mengatasi banjir. "Misalnya, menganggarkan anggaran untuk pengerukan parit dan sungai. Semoga dinas terkait dapat segera mengeksekusinya dengan maksimal. Sehingga hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," terangnya.

Untuk mengatasi banjir di Dumai, memang memerlukan anggaran tidak sedikit. Bahkan, dalam perhitungan, untuk menyelesaikan persoalan ini perlu anggaran  sekitar Rp400-500 miliar. "Sedangkan anggaran Kota Dumai hanya Rp1 triliun per tahun," tutupnya.(azr)

Laporan: HASANALBULKIAH (DUMAI)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook