Imigrasi Bentuk Desa Binaan di Medang Kampai

Dumai | Jumat, 15 September 2023 - 10:56 WIB

Imigrasi Bentuk Desa Binaan di Medang Kampai
Plh Kanim Imigrasi Kelas I Dumai Rizal bersama timpora kecamatan, memberikan pengarahan kepala lurah dan RT, terkait pembentukan desa binaan imigrasi serta TPPO dan TPPM, Kamis (14/9/2023). (RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Menjadi daerah transit pekerja migran ilegal (PMI), Kantor Imigrasi Kelas I TPI Dumai melalui tim pengawasan orang asing (Timpora), membentuk desa binaan imigrasi di empat Kelurahan yang ada di Kecamatan Medang Kampai.

 Selain untuk mempersempit ruang gerak pengiriman dan kedatangan PMI ilegal dari dan menuju Malaysia, Desa Binaan Imigrasi juga bertujuan untuk mencegah masuknya narkotika di Kecamatan Medang Kampai, yang selama ini juga menjadi daerah transit barang haram tersebut di sejumlah pelabuhan tikus atau pelabuhan rakyat.


 Kepala Pelaksana Harian Kanim Imigrasi Kelas I Dumai Rizal berharap, dengan dibentuknya desa binaan imigrasi ini, akan membuat masyarakat lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap PMI Ilegal dan orang asing, yang ada di sejumlah perusahaan yang ada di Kecamatan Medang Kampai ini.

 "Selain menjadi daerah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab untuk meloloskan kegiatan PMI ilegal dan narkotika karena banyaknya pelabuhan tikus, di Kecamatan Medang Kampai juga terdapat kawasan industri yang berdiri sejumlah perusahaan internasional, yang mempekerjakan orang asing dan itu juga perlu pengawasan," ujarnya, Kamis (14/9).

 Selain membentuk desa binaan imigrasi pihaknya juga melaksanakan rapat tim pora tingkat kecamatan dan memberikan sosialisasi tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan tindak pidana penyeludupan manusia (TPPM).

 Sementara itu Camat Medang Kampai Indra Gunawan, sangat mengapresiasi pembentukan desa binaan Imigrasi di daerahnya, karena dapat menekan tindakan pidana human traficking dan narkoba yang selama ini banyak terjadi di Kecamatan Medang Kampai.

 "Jarak yang dekat dengan negeri jiran Malaysia dan banyaknya pelabuhan tikus atau pelabuhan rakyat di Kecamatan Medang Kampai ini, selalu dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk dijadikan daerah transit kegiatan human traficking dan narkotika dan kami sangat menyadari hal tersebut," ujar Indra.

 Dikatakannya, dengan hanya memiliki satu orang Babinsa dan Babinkamtibmas dirasakan sangat kurang dalam melakukan pengawasan pelabuhan tikus yang banyak terdapat di Kecamatan Medang Kampai, sehingga sangat rentan akan kegiatan human traficking dan narkotika.

 "Selain itu, di Kecamatan Medang Kampai ini juga banyak perusahaan besar yang mempekerjakan orang asing, namun mereka tidak melaporkan kepada kami sehingga harua ada pengawasan dan saya meminta Tim Pora Kecamatan, juga aktif dan bersama melakukan survei pekerja asing di perusahaan perusahaan yang ada," harapnya.(mx12/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook