DUMAI (RIAUPOS.CO) - Sekolah Pantai Indonesia (SPI) SMKN Perikanan Provinsi Riau di Kota Dumai melakukan aksi tanam mangrove dan bersih pantai di Batu Bintang Purnama. Kegiatan tetap menerapkan prokes.
Aksi penanaman mangrove ini merupakan tahap terakhir dari konsep 4A (Amati, Analisa, Ajarkan dan Aksi) yang diajarkan di Sekolah Pantai Indonesia.
Kegiatan aksi Sekolah Pantai Indonesia dihadiri oleh Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan, Kota Dumai, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau, Bappedalitbang Prov Riau, Dinas Pendidikan Provinsi Riau , Dinas Perikanan Kota Dumai, Camat dumai, MAN 1 Tebing Tinggi, dan utusan dr beberapa sekolah.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah SMKN Perikanan Provinsi Riau Edward Mufty mengucapkan terima kasih kepada KKP dan DKP Riau yg telah mempercayai SMKN Perikanan untuk melaksanakan kegiatan Sekolah Pantai Indonesia ini.
"Ke depan SMKN Perikanan akan mencoba memasukan kedalam kegiatan Ekstra Kurikuler," jelas Edward di depan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, It Herman Mahmud MSi dan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Herman Mahmud dalam sambutannya mengatakan kegiatan Sekolah Pantai Indonesia ini sangat bermanfaat dalam pengenalan tentang Gerakan Cinta Laut. “Anak-anak bisa menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan pesisir pantai," jelas Herman di depan siswa yang ikut di kegiatan ini kemarin.
Walikota Dumai diwakili Asisten II Kota Dumai Syahrinaldi mengapresiasi SMKN Perikanan dengan pelaksanaan kegiatan Sekolah Pantai Indonesia. "Semoga anak-anak nantinya bisa mengajak untuk bisa menjaga lingkungan," Harapnya.
Kegiatan AKSI ini kemarin dibuka langsung Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang di Wakili Kordinator Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Fegi Nurhabni.
Dalam sambutannya mengatakan bahwa di Indonesia tahun ini ada 2 sekolah yang dipilih untuk pelaksaan sekolah pantai ini. Yaitu Ambon dan Riau. "Sekolah Pantai Indonesia ini sudah lama dilaksanakan oleh kementerian kelautan indonesia. “KKP menyambut baik inisiatif sekolah yang akan membuat kegiatan SPI ini sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Berharap akan banyak tercipta agen-agen perubahan dalam menjaga lingkungan," harapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan atraksi dari siswa siswi Sekolah Pantai Indonesia. Atraksi antara lain fashion show dr baju berbahan sampah, pantun, puisi dan drama pendek tentang sampah dan mangrovem
Di akhir kegiatan, peserta membersihkan pantai dari sampah-sampah plastik. Pihak SMKN Perikanan berharap agar kegiatan SPI tetap terlaksana dan dapat menjadikan siswa sebagai agen perubahan dalam rehabilitasi pantai.
Laporan/editor: Erwan Sani