TIGA PELAKU DITANGKAP

Dugaan Human Trafficking: 28 Calon PMI Bakal Diselundupkan ke Malaysia

Dumai | Rabu, 19 Januari 2022 - 09:11 WIB

Dugaan Human Trafficking: 28 Calon PMI Bakal Diselundupkan ke Malaysia
Kapolres Dumai AKBP Mohammad Kholid dan jajaran melakukan ekspose pengungkapan kasus penyeludupan PMI ilegal ke Malaysia di Mapolres Dumai, Selasa (18/1/2022). (MX12/RPG)

"Dalam waktu dekat kami akan memanggil pihak kelurahan yang merupakan ujung tombak pemerintahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk membahas permasalahan human traficking dan kejahatan lainnya dengan memberdayakan ketua RT, LPMK dan masyarakat itu sendiri, " pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal memastikan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi kejahatan perdagangan manusia (human trafficking). Ditegaskan dia, sejak awal menjabat kapolda, dirinya langsung memberikan atensi kepada jajaran termasuk Polres, untuk mengantisipasi dan menindak tegas para pelaku penyelundupan manusia ini.


"Kami akan tindak tegas. Enggak ada cerita. Saya sudah atensikan dan perintahkan jajaran. Terutama yang di wilayah pesisir," tegasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyebut, pascatenggelamnya kapal pengangkut migran ilegal di Pulau Rupat, jajaran Polda Riau langsung melakukan tindak lanjut dengan melakukan penyelidikan. Bahkan beberapa Polres ikut dikerahkan guna menindak lanjuti laporan yang ada. Sebab, persoalan human trafficking dikatakan dia menjadi salah satu poin yang menjadi atensi Kapolda.

"Benar. Bapak Kapolda sudah memerintahkan jajaran untuk menjadi atensi," pungkasnya.

Terkait antisipasi masuknya pekerja migran ke Riau, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku sudah melakukan komunikasi dengan beberapa pihak terkait. Termasuk dengan pihak keamanan dan juga gubernur provinsi tetangga.

"Saya juga sudah komunikasi dengan Gubernur Kepri terkait pekerja migran tersebut, tidak hanya untuk mengantisipasi perdagangan manusia, namun juga mengantisipasi Covid-19," katanya.

Dilanjutkan Gubri, untuk mengantisipasi masuknya pekerja migran ilegal masuk ke Riau, personel dari Polda Riau juga sudah melakukan pengamanan di beberapa titik yang dianggap rawan, bahkan juga sudah ada yang ditangkap.

"Jadi sudah ada perintah dari pemerintah pusat untuk antisipasi masuknya pekerja migran. Pak Kapolda Riau juga sudah berhasil menangkap beberapa orang," ujarnya.

Pencarian Korban Speedboat Tenggelam Dihentikan

Kendati tiga penumpang speedboat yang tenggelam di peraian Selat Morong, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, yakni tekong dan anak buah kapal (ABK) serta 1 penumpang belum ditemukan, namun petugas gabungan mulai Selasa (18/1) sudah menghentikan pencairan.

"Ya, sampai saat ini 3 korban yang tenggelam yakni  tekong dan 1ABK serta 1 penumpang belum berhasil ditemukan petugas. Karena cuanca buruk dan waktunya sudah cukup lama berlangsung lima hari, maka pencariannya sudah dihentikan," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko SIK melalui Kasi Humas, AKP Edwi Sunardi kepada Riau Pos, Selasa (18/1).

Ia menyebutkan, dari laporan tentang penutupan pelaksanaan kegiatan SAR terkait kecelakaan laut yang terjadi di perairan Selat Morong Kecamatan Rupat, maka berdasarkan koordinasi dengan Kasatsat Pol Airud Polres Bengkalis Iptu Hendri yanto SH, Basarnas Dumai di bawah Pimpinan Cap  Leni Tadika dan juga tim yang ikut membantu Satpol Airud Dumai, yang dipimpin Kasatpol Airud Dumai AKP Budi, mulai Selasa (18/1) kegiatan SAR ditutup atau diakhiri.

Edwi mengatakan, penghentian pencarian korban tenggelam ini karena faktor kejadian tersebut sudah berlangsung selama 4 hari. Dengan kondisi cuaca serta gelombang yang ekstrem serta arus air yang kencang di perairan Rupat dan sekitar. Maka, kata Edwi, diduga para korban sudah terbawa arus di luar wilayah perairan Pulau Rupat dan sekitarnya. Namun jika ada perkembangan ke depan, pihaknya akan segera dilakukan kordinasi untuk langkah kegiatan selanjutnya.

Sementara itu berita sebelumnya, peristiwa naas yang menimpa speedboat yang tenggelam di  Selat Motong, perairan Rupat, Bengkalis yang terjadi Jumat (14/1) sore lalu membawa pekerja migran illegal (PMI) ke Malaysia sebanyak 21 orang. Tiga di antaranya tekong dan 1 ABK serta 1 penumpang  masih hilang.(mx12/rpg/sol/ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook