Pemeliharan Sekat Kanal di Sungai Tohor Perlu Dipertanyakan

Citizen Jurnalis | Kamis, 18 Oktober 2018 - 14:07 WIB

Pemeliharan Sekat Kanal di Sungai Tohor Perlu Dipertanyakan
Sekat Kanal di Sungai Tohor kondisinya sangat memprihatinkan. (RIO TOHOR)

SUNGAI TOHOR (RIAUPOS.CO) – Tahun 2014 lalu, Presiden Joko Widodo membangun sekat kanal di Desa Sungai Tohor. Ada 14 sekat kanal. Dananya, murni bantuan dari presiden setelah ia melakukan kunjungan blusukan ke desa tersebut. 1 sekat kanal dibangun secara permanen dan 13 lainnya berbahan dasar kayu.

Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Beberapa bagiannya lapuk, patah. Dengan kata lain tidak berfungsi sebagai sekat kanal yang seharusnya.
Baca Juga :Jokowi Kutuk Aksi Serangan Israel, Sebut akan Segera Kirimkan Bantuan ke Gaza

Sejak dibangun tahun 2014, sekat kanal ini tidak pernah dipelihara. Bagian yang rusak juga tidak diperbaiki. Masyarakat sangat mengayangkan kondisi ini, termasuk tokoh masyarakat, Nong Mel, atau yang dikenal dengan Wak Nong.

‘’Dengan keadaan sekat kanal seperti ini, akan menjadi bahaya besar bagi lahan gambut karna 13 sekat kanal yang rusak tidak memiliki fungsi yang baik bagi pengaturan air di sekitarnya. Perlu penindakan cepat atas hal ini melalui instansi terkait,’’ katanya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa (Kades) Sungai Tohor, Bapak Efendi, SE. ‘’Kami akan mencoba mengalokasikan perbaikan sekal kanal melalui dana ADD dan DD. Sementara itu kami akan melayangkan beberapa proposal kepada instansi terkait atas pemeliharaan sekat kanal tersebut,’’ kata Kades pula.(alkamary.)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook