Tiga Bulan Tak Gajian, Karyawan PT Meskom Demo di Kantor Bupati Bengkalis

Bengkalis | Rabu, 31 Mei 2023 - 16:36 WIB

Tiga Bulan Tak Gajian, Karyawan PT Meskom Demo di Kantor Bupati Bengkalis
Ratusan karyawan PT MAS menyampaikan aspirasi dengan menggelar aksi demo di Kantor Bupati Bengkalis menuntuk hak mereka berupa gaji yang tidak dibayarkan perusahaan selama 3 bulan, Rabu (31/5/2023). (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Karena menganggap perusahaan ingkar janji, ratusan karyawan  PT Meskom Agro Sarimas  (MAS) yang tergabung dalam Serikat Perkerja Sejahtera Indonesia (SPSI) menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Bengkalis, Rabu (31/5/2023).

Aksi yang dilakukan karyawan ini, karena perusahaan dianggap ingkar janji, dari pertemuan sebelumnya yang difasilitasi oleh Pemkab Bengkalis pada Rabu (24/5/2023) lalu di Duri, perusahaan berjanji akan membayarkan gaji karyawan yang sudah tiga bukan tak dibayar, sesuai waktu yang dijanjikan yakni pada Selasa (30/5/2023).


Ratusan karyawan yang datang dengan menggunakan sepeda motor,, sekitar pukul 09.30 WIB  langsung memadati pintu masuk Kantor Bupati Bengkalis. Meski tidak membawa spanduk dan famplet, mereka menunggu perwakilan Pemkab Bengkalis menerima mereka untuk menyampaikan aspirasinya.

Kedatangan ratusan karyawan ini bertujuan, untuk mengadukan nasib para karyawan  PT Meskom yang dipimpin Ketua SPSI PT MAS Gunawan. dan diterima Staf Ahli Bupati Johansyah Syafri dan Kabag Hukum, Fendro serta pengamanan dari Polres Bengkalis.

"Aksi ini, karena perusahan sudah ingkar janji tidak membayarkan gaji kami yang sudah 3 bulan menunggak. Janjinya 30 Mei 2023 dibayarkan, tapi sampai sekarang tak ada kejelasan, makanya kami menggekar aksi demo agar Pemkab Bengkalis membantu kami untuk menyelesaikan persoalan ini," ujar Ketua SPSI PT MAS Gunawan.

Dikatakan Gunawan, terkait nasib ratusan karyawan perusahaan PT Meskom ini yang sudah tiga bulan gaji mereka tertunggak tidak dibayarkan perusahaan.

"Terkait masalah penggajian kita minta pemerintah memantau dan turun langsung ke lapangan agar setiap pembayaran gaji dan jaminan pekerja tepat waktu. Karena saat ini gaji kami sudah tiga bulan yakni Maret, April dan Mei tidak dibayarkan perusahaan," tegasnnya.

Karyawan yang menggelar aksi demo,  sangat menyesalkan perlakuan perusahaan yang harus di demo terlebih dahulu, baru diberikan kepastian kapan gaji dibayarkan. Menurutnya, karyawan yang belum dibayarkan gajinya ada sebanyak 950 orang, itupun belum termasuk karyawan dari subkontrak yang berjumlah sekitar ratusan.

Bahkan kata Gunawan,  perusahaan dari tanggal 26 April lalu, sudah merumahkan karyawan sebanyak 95 persen dari total karyawan di perusahaan. Mereka merumahkan ini dalam rangka menghindari kompensasi akibat keterlambatan pembayaran gaji.

Setelah akhir April lalu sejumlah karyawan sudah di rumahkan. Bahkan operasional perusahaan 1 Mei lalu sudah tidak beroperasi sampai sekarang.

"Untuk itu kami berharap pemerintah segera turun tangan agar masalah ini supaya tidak berlarut larut. Karena dampak yang ditimbulkan perusahaan sangat besar, karena perusahaan ini tempat bergantungnya kehidupan masyarakat banyak," harapnya.

Ia menyebutkan, karyawan yang bekerja di sana sudah tidak bisa melakukan cashbon ke kedai, yang biasanya lancar dan mau memberikan utang. Tapi karena gaji sudah 3 bulan tak dibayar, maka pemilik kedai pun tak mau memberikan pinjaman atau utang barang untuk kebutuhan sehari-hari karyawan.

"Makanya kami mendesaknperusahaan untuk segera membayarkan gaji kami, jika tidak kami akan menyegel kantor perusahaan sampai hak kami dibayarkan," tegas Gunawan.

Sedangkan Staf Ahli Bupati Bengkalis, Johansyah Syafri yang menerima para pendemo menyebutkan, kewenagan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, sudah melakukan upaya pertemuan untuk menyelesaikan persoan itu.

"Tapi sesuai kewenangan kami measilitasi pertemuan antara karyawan dan perusahaan, maka jika diingkari oleh perushaan maka langkah kami  melaporkan ini ke Disnaker Riau. Tentu karena kewenanhan ini ada di Disnaker Riau, maka  kita akan sampaikan ke sana," ujarnya.

Setelah mendengarkan penjelasan Pemkab Bengkalis, ratusan karyawan tetap bertahan di lapangan, karena mereka menginginkan perwakilan perusahaan menemuinya. Setelah beberapa menit dilakukan negosiasi dan Bagian Hukum Setdakab Bengkalis berkomunikasi dengan GM PT MAS Irawan, akhirnya datang ke kantor Bupati.

Setelah hampir 30 menit ditunggu, GM PT MAS yang datang dari kantornya sampai di kantor Bupati dan langsung dihadapkan ke ratusan karyawan yang sudah emosi menunggu perwakilan perusahaan.

Di hadapan ratusan karaywan, General Manager  PT Meskom Irawan menyampaikan permohonan maaf atas sikap perusahaan yang belum bisa membayarkan gaji karyawan yang tertunggak sudah 3 bulan lamanya.

"Saya sudah sampaikan ke pimpinan PT MAS di Jakarta, tapi sesuai waktu yang dijanjikan, gaji karyawan tetap tak bisa dibayarkan tepat waktu. Karena kondisi perusahaan yang masih kesulitan masalah keuangan," ujar Irawan.

Irawan yang terusa didesan ratusan karyawan nampak pastah dan tak mampu berbuat apa-apa. Termasuk ketika didesak untuk.mendur sebagai GM dan juga di desak agar karyawan yang memanen sawit, untuk dipanen karyawan, Irawan juga diam.

"Silahkan dipanen sawitnya oleh karyawan untuk menutupi gajinya. Karena saya sudah tidak mampu memberikan jaminan kepada karyawan kapan ganjinya akan dibayarkan," ujar Irawan dengan nada pasrah.

Karena tidak ada solusi dan kepastian, akhirnya antara perwakilan karyawan yang difasilitasi aparat kepolisian melakukan negosiasi bersama GM PT MAS. Hampir 1 jam berdiskusi, tapi tak juga ada kesepakatan dan akhirnya ratusan karyawan kembali ke kantor lerusahaan untuk.melakukan penyegelan.

"Tak ada kata sepakat, makanya kami ambil jalan tengah, agar seluruh produkso perusahaan dihentikan sampai hak kami dibayarkan. Makanya kami menyegel kantor PT MAS," ujar  Ketua SPSI PT MAS Gunawan.  

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook