NASIB BURUH DAN KARYAWAN PT MESKOM TIGA BULAN TAK GAJIAN

Utang Menumpuk, Dipandang Sinis Pemilik Kedai

Feature | Sabtu, 03 Juni 2023 - 15:19 WIB

Utang Menumpuk, Dipandang Sinis Pemilik Kedai
Para karyawati PT Meskom yang ikut aksi demo menuntut gaji, pasrah setelah tuntutan mereka tak dikabulkan perusahaan. Apalagi utang di kedai sudah menumpuk. Foto diambil Rabu (31/5/2023) siang. (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


Tak hanya buruh dan karyawan laki-laki yang ikut demo ke Kantor Bupati Bengkalis siang itu. Di antara ratusan yang demo, ada barisan ibu-ibu yang juga buruh di perusahaan kelapa sawit terbesar di Pulau Bengkalis. Mereka menjerit, soalah pasarah dengan nasibnya.

Laporan Abu Kasim, Bengkalis


SIANG itu, terik mata hari yang menyengat di kulit, seolah tak dirasakan oleh ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam barisan aksi demo buruh menuntut hak gaji mereka yang sudah tiga bulan tak dibayar oleh PT Meskom.

Aksi yang dilakukan secara spontan, mereka tanpa membawa spanduk, pamplet maupun alat peraga demo lainnya. Karena mereka sudah tak sanggup menahan beban ekonomi mereka, sebab sudah tiga bulan tak gajian.

Ratusan buruh wanita itu, ada yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan juga wanita yang belum berumah tangga. Di balik senyuman saat duduk berbaris di atas aspal mendengarkan penjelasan dari perwakilan perusahaan dan juga Pemkab Bengkalis, mereka pesimis, tentang apa yang disampaikan.

Di balik kerumuman itu ada yang berteriak. "Kami sudah tak mau berutang di kedai. Karena sudah tiga bulan kami belum bayar. Malu kami. Kasihan yang punya kedai." Teriakan itu terlontar dari bibir seorang ibu berkacamata yang mengenakan kerudung hitam.

Ketika didekati, ia yang mengaku bernama Ida tak kuasa menahan air mata. Sesekali ia menyeka keningnya yang berkeringat deras. Apalagi siang itu, cauca panas cukup terik, sehingga hampir dua jam mereka menunggu kepastian dan jawaban perusahan, namun hasilnya hanya hampa.

"Tak ada yang bisa kami bawa. Gaji yang kami harapkan untuk meneruskan hidup tak  bisa kami terima. Kami sudah malu terus meminjam atau utang beras di kedai yang selama ini dengan senang hati memberikan kami utang beras. Tapi mendengar sudah tiga bulan tak ada kepastian, pemilik kedai pun menjadi lain memandang kami," ucapnya sedih.

Para karyawan dan buruh menilai, walaupun sudah melakukan aksi unjuk rasa di perusahaan PT MAS maupun ke Pemkab Bengkalis tetap belum menemukan titik terang soal gaji mereka.

"Utang di kedai yang semakin melilit, anak-anak kami yang malu bersekolah, orang kedai sudah minta-minta utang, terus kami ini mau makan apalagi," ujar Ana, seorang karyawan PT Meskom yang lain dengan ungkapan yang sama dengan buruh lainnya.

Meski tak sendiri, Ana mengaku bingung dengan kondisinya saat ini. Dengan pendapatan yang tak ada, karena sang suami juga bekerja dengan perusahaan yang sama, maka alhasil jika salah satunya kesulitan, tentu berdampak pada keluarganya.

Di sisi lain, Ketua SPSI Gunawan yang juga karyawan di PT Meskom, mengatakan banyak karyawan saat ini sudah tak punya pendapatan. Karena susahnya untuk mendapatkan sesuap nasi, maka jalan akhir tentu melakukan aksi menuntut hak.

"Ketika yang dituntut sudah pasrah, kami pun hampir putus asa. Sementara yang lain memasrahkan ke saya untuk memperjuangkan hak mereka. Inilah yang sedang kami pikirkan dalam dua hari ke depan," ucapnya, Jumat (2/6).

Ketika sudah hampir pasrah, Gunawan mengaku sedikit kecewa dengan pemangku kekuasaan di Negeri Junjungan. Karena persoalan PT Meskom ini bukan kali ini saja dialami para buruh dan karyawan, tapi sudah berlangsung 4 tahun lamanya.

"Setiap mau gajian selalu tersendat. Didemo dulu, baru  gaji kami mereka keluarkan," ucapnya dengan raut wajah pucat akibat kelelahan selama memikirkan nasib anggotanya.

Ia juga mengingat masa itu, ketika saat masa pemilihan legeslatif dan eksekutif, semua buruh diminta untuk memilih, menyoblos mereka, ketika mereka sudah naik atau duduk semuanya diam tidak ada satupun yang membela.

"Pedulilah kepada masyarakat, jangan hanya peduli saat dekat pemilu saja," kesalnya yang disambut tepuk tangam para buruh saat itu.

Buntut dari tidak dibayarkan gaji ribuan karyawan tersebut, akhirnya mereka menyegel pintu milik perusahaan PT MAS dengan cara menggembok menggunakan rantai dan gembok.

"Hari ini (Jumat) kami mau menjumpai pihak perusahaan, mungkin kami semua akan mengolah minyak yang sudah ada di dalam tangki, ada sedikit dan akan kita jual sama buah sawit. Kemudian uangnya langsung kami bagikan untuk membayar gaji karyawan," ujar Gunawan

Sedangkan GM PT Meskom, Irawan yang dijumpai wartawan, beralasan bahwa namanya usaha semuanya tidak bisa lancar. "Ya, namanya usaha, semuanya tidak lancar, jadi pada kondisi tertentu, keuangan lagi macet, inilah gaji menjadi tertunda," ujar Irawan.

Disinggung soal terus menerus pihak perusahaan berulah soal gaji karyawan, sementara operasional perusahaan berjalan lancar? Irawan kembali mengelak dengan mengatakan, untuk operasional dan biaya tertutup atau tidak semuanya harus diperhitungkan, walaupun dalam kesulitan tetap bisa bayarkan walaupun terlambat.

"Memang kali ini agak lama, tapi dari komitmen management tetap berusaha untuk diselesaikan," ucapnya.

Ketika disinggung selain penunggakkan gaji, iuran BPJS karyawan juga tak dibayarkan alias menunggak? Ia menjawab, "Bukan kita tidak bayar, tetapi ada keterlambatan atau penundaan.," ucapnya.

Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook