AKBP HENDRA GUNAWAN INSPEKTUR UPACARA

Peringatan Sumpah Pemuda Dilaksanakan di Dermaga Datuk Bandar Jamal

Bengkalis | Kamis, 28 Oktober 2021 - 15:05 WIB

Peringatan Sumpah Pemuda Dilaksanakan di Dermaga Datuk Bandar Jamal
Pengibaran bendera merah putih saat upacara Hari Sumpah Pemuda di Dermaga Datuk Bandar Jamal, Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Kamis (28/10/2021) pagi. (ISTIMEWA)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-93 di atas Dermaga Datuk Bandar Jamal (Objek Wisata Raja Kecik), Desa Muntai Barat, Kecamatan Bantan, Bengkalis, berlangsung hidmat, Kamis (28/10/2021) pagi.

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK MT bertindak sebagai inspektur upacara dan Kapolsek Bantan AKP Zulmar SH  sebagai komandan upacara. Upacara juga dihadiri Kasat Lantas Polres Bengkalis AKP Hairul, Satpol PP, anggota Kodim 0330/Bengkalis, para pelajar SMP, puluan pemuda pemudi, Kades Pambang Barat Faslah dan Kades Muntai Barat.


Peringatan Sumpah Pemuda diawali dengan pengibaran bendera berukutan 6x8 meter, berkibar di ujung dermara yang diiringi cuaca mendukung.

Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan menyampaikan, sumpah pemuda sebuah perjuangan panjang pemuda Indonesia. Pemuda sudah mengikrarkan bertumpah darah satu tanah air Indonesia.

"Kita mengerti bahwa tumpah darah, bearti para pahlawan kita sebelumnya sudah meneteskan darah, sudah meneteskan air mata untuk tanah air Indonesia," ujarnya.

Dikatakan Hendra, selaku penerus para pahlawan, mari sama-sama untuk membangun negara ini dengan baik. Dulu pejuang berdarah-darah. Meski tidak seperti dulu menumpahkan darah dan meneteskan air mata, tetapi bagaimana sekarang bisa meneteskan air mata tapi air mata kebahagiaan.

"Ya, bagaimana kita bisa menghadirkan sosok-sosok pemimpin nasional yang bisa hadir ke sini. Mudah-mudahan dengan terus berkarya bisa dilihat di tingkat nasional," ujarnya

Dikatakan Kapolres lagi,  makna yang tersirat dalam Sumpah Pemuda itu cukup luas. Seperti berbangsa satu bangsa Indonesia. Bagaimana pahlawan dulu membentuk bangsa dari pulau-pulau jadi satu kebangsaan, dari berbagai suku, tidak ada lagi perbedaan. Juga tidak ada lagi saling mendiskriminasikan, semua adalah bangsa Indonesia yang mayoritas harus bisa melindungi minoritas. Tentunya inilah peran bersama dan minoritas juga harsus bisa menempatkan diri dengan baik.

"Karena nantinya kalau kita tidak bersatu kapan lagi negeri kita ini akan membangun, kapan lagi negeri kita ini memikirkan ke depan lebih baik," tegasnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook