KESEHATAN

Dokter Spesialis Mata di RSUD Bengkalis Kosong, Pasien Telantar

Bengkalis | Selasa, 26 April 2022 - 13:19 WIB

Dokter Spesialis Mata di RSUD Bengkalis Kosong, Pasien Telantar
UGD RSUD Bengkalis yang didatangi oleh warga untuk berobat. Namun lain halnya di poli penyakit mata yang masih kosong karena dokter yang ditunjuk belum bertugas di RSUD Bengkalis. (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sejak sebulan terakhir ini pasien penyakit mata di pulau Bengkalis mengeluhkan kosongnya pelayana poli spesialis mata di RSUD Bengkalis. Pasalnya ratusan pasien penyakit mata yang datang ke RSUD Bengkalis selalu ditolak petugas, karena dokter spesialis mata belum berada di RSUD plat merah tersebut.

Bahkan dari informasi yang berhasil dirangkum di lapangan menyebutkan, kosongnya pelayanan poli penyakit mata di RSUD Bengkalis ini, adanya mutasi satu-satunya dokter spesialis mata d RSUD Bengkalis ke RSUD Mandau dan penggantinya adalah dokter spesialis mata dari RSUD Mandau yang dimutasi ke RSUD Bengkalis.


Sedangkan wartawan yang melakukan penelusuran di RSUD Bengkalis, kemarin dan mencoba ingin berobat ke bagian poli mata, langsung diarahkan oleh petugas keamanan rumah sakit untuk menanyakan kepada petugas kesehatan yang menunggu di pintu masuk RSUD Bengkalis.

‘’Maaf Pak. Dokter spesialis matanya belum ada, nanti bulan depan (Mei) baru masuk bertugas,’’ ucap serorang petugas wanita di pintu masuk di RSUD Bengkalis, Senin (25/4/2022).

Sementara itu, sepekan sebelumnya informasi pasien yang ingin berpbat ke poli mata di RSUD Bengkalis cukup banyak, namun karena dokternya belum ada di tempat sehingga sejumlah pasien kecewa dan harus pulang lagi dengan menahan sakit matanya.

‘’Sudah sebulan ini pelayanan di poli mata kosong di RSUD Bengkalis, padahal sebelumnya kita sudah melakukan operasi mata dan harus mendapatkan layanan lanjutan atau rawat jalan, namun dokternya tidak ada. Tentunya sangat membingungkan bagi kami sebagai fasien,’’ ujar Rosa, salah seorang pasien penyakit mata.

Ia yang ingin memeriksakan matanya pascaoperasi dengan menggunakan fasilitas BPJS kesehatan, tentu tidak bisa meminta rujukan ke rumah sakit lain di Pekanbaru, karena dokter spesialis matanya tidak ada. Sehingga dirinya harus ke Pekanbaru  berobat dengan spesialis mata dengan menggunakan dana sendiri.

‘’Kami mengharapkan agar Bupati Bengkalis melihat kondisi masyarakat yang kesulitan untuk berobat mata, karena ada banyak pasien yang seperti saya ini mengeluhkan tidak bisa berobat matanya,’’ ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Fika, yang saat ini membawa anaknya untuk berobat mata. Ia mengaku kecewa dengan pelayanan rumah sakit karena kondisi mata anaknya yang mengalami pembengkakan dan harus segera ditangani cepat. Namun dari informasi yang dia dapat, dokter spesialis matanya belum masuk sejak mutasi dari RSUD Mandau ke Bengkalis.

Padahal kata Fika, dokter spesialis mata di Bengkalis sebelumnya hanya ada satu orang dan ini malah dimutasi ke RSUD Mandau. Seharusnya sebelum melakukan mutasi pihak rumah sakit harus mempertimbangkan terlebih dulu kondisi di rumah sakit yang tidak ada dokter spesialis mata. Karena sebelumnya dokternya hanya satu orang, kalau langsung dipindahkan tentu terjadi kekosongan.

‘’Kami mengharapkan agar ini segera diatasi oleh pihak rumah sakit, karena tidak mungkin kami sebagai pasien BPJS harus ke luar daerah untuk berobat mata, ditambahkan harus menyediakan ongkos yang besar untuk ke Pekanbaru. Apalagi di tengah situasi ekomoni masyarakat yang sulit,’’ ujarnya.

Terhadap persoalan itu, Wakil Direktur Keuangan RSUD Bengkalis Heri Pratikno yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, memang sejak dokter spesialis mata di RSUD Bengkalis di mutasi ke RSUD Mandau dan yang di Mandau ditugaskan ke Bengkalis, namun sampai sekarang belum bisa berpraktek di RSUD Bengkalis.

‘’Belum praktek, karena harus ada surat izin praktek (SIP) yang harus diurus di bagian pelayanan terpadu. Karena jika seorang dokter di mutasi harus mengantongi SIP dari bagian pelayanan terpadu dan ini dalam proses pengurusan,’’ ujarnya.

Heri menjelaskan, untuk pelayanan poli mata di RSUD Bengkalis ini memang ada kendala, sedangkan poli yang lain masih aman. Karena meski ada yang dimutasi, di poli lain terdapat dua dokter spesialis, tapi untuk dokter spesialis mata ini hanya satu orang di RSUD Bengkalis, sehingga ketika di mutasi tidak ada yang melayani fasien poli mata.

‘’Biasanya untuk pengurusan SIP ini tidak lama, tapi kami tidak tahu pasti kenapa ini agak lama,’’ ujarnya.

Terkait pelayanan kepada fasien mata, Heru menyebutkan, pihaknya hanya menunggu dari dokter spesialis mata yang barus di mutasi ke RSUD Mandau ke Bengkalis, tentu diharapkan dokter spesialisnya cepat mengurus kelengkapan SIP agar pasien penyakit mata dapat ditangani segera.

‘’Saat belum ada solusi, karena umumnya pasien penyakit mata yang datang ke RSUD Bengkalis ini adalah fasien yang menggunakan BPJS kesehatan, sehingga untuk mendapatkan rujukan buat sementara tidak bisa diberikan, karena untuk merekom rujukan itu adalah dokter spesialis yang besangkutan,’’ ucapnya.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook