BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Petani sawit swadaya yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Koto Pait Beringin, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, dan merupakan petani mitra binaan Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), melakukan penen sawit perdana, Selasa (24/3/2020).
Panen perdana ini, dilakukan pada lahan sawit yang telah mereka tanam pada 2018 silam. Bahkan di acara penen raya ini juga dihadiri Kabid Pertanian dan Perkebunan, PB Jamsostek, BNI serta Ketua DPW Apkasindo Riau. Di mana panen akan dilakukan di areal seluas 450 hektare kebun sawit milik petani.
Ketua DPW Apkasindo Riau, Santha Buana kepada wartawan, Selasa (24/3) mengatakan, Apkasindo memberikan apresiasi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Binaan Apkasindo, karena sejak terbentuk 2018 silam, sekarang mereka bisa menikmati hasilnya.
"Ini merupakan program kita untuk bisa mendirikan banyak Gapoktan-Gapoktan di seluruh Riau. Karena dengan adanya program ini kemitraan Gapoktan dengan Apkasindo dengan pola pengelolaan manajemen satu pintu, akan membantu petani sawit dalam mengelola kebunnya," jelas Santha.
Santha juga menyebutkan, sama seperti pengelolaan perusahaan untuk mendapatkan biaya oprasional lebih murah, kualitas buah sesuai dengan SOP PKS dan mendapatkan harga lebih baik. Gapoktan ini juga punya harapan besar untuk untuk bisa mendapatkan harga yang baik serta bisa berstandar ISPO.
"Kita dari Apksindo akan berusaha untuk memperjuangkan petani sawit, baik dalam soal harga yang pantas, pupuk yang baik serta kesejahteraan lain. Dengan adanya penen raya ini kami berharap akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang kami harapan semua," ucapnya.
Ketua Gapoktan Mitra Binaan Apkasindo, Surya membenarkan bahwa panen raya ini merupakan harapan besar bagi petani yang bergabung. Di mana para petani ini ingin mengubah nasib mereka ketika belum bergabung dengan Gapoktan Mitra Binaan Apkasindo ini.
"Karena selama ini sebagai petani swadaya, kami jauh sekali mendapat perhatian sehingga kami tidak pernah tahu bagaimana tata pengelolaan kebun sawit yang benar, bibit yang baik, pupuk serta tidak adanya harga yang standar yang kami peroleh. Dengan tergabung dengan Gapoktan Koto Pait Mitra Binaan Apkasindo, semoga kesejahteraan kami bisa terangkat," tutur Surya.
Surya menyebutkan, petani merupakan penggerak ekonomi rakyat semoga bisa mendapatkan keadilan apalagi sekarang dengan stardar ISPO yang diingikan pemerintah.
“Melalui program Gapoktan ini, para petani akan mendapatkan bantuan pengelolaan kebun kelapa sawit terbaik untuk melakukan peremajaan perkebunan kelak. Adanya peningkatan produktivitas, maka pendapatan petani meningkat,” tegasnya.
Laporan: Erizal