BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Masuknya musim kemarau di wilayah Kabupaten Bengkalis bakal memicu terjadinya karhutla yang mana hampir 60 persen lebih lahan di Negeri Junjungan ini merupakan lahan gambut yang apabila terjadi musim kemarau panjang rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sejak Januari-April 2023 telah terjadi karhutla dengan 43 kejadian yang tersebar di 24 desa. Adapun luas lahan yang terbakar lebih kurang 200 hektare.
"Waktu penanganan pemadamanya pun bervariasi ada yang padam sekitar 2 pekan, sepekan tergantung pada luas areal terbakar serta kondisi di lapangan. Baik jarak tempuh lokasi, cuaca, arah angin, dan sebagainya sedangkan penyebab kebakarannya masih dilakukan penyelidikan," jelas Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro SH SIK MH.
Dikatakan Setyo Bimo, pantang pulang sebelum padam.
"Itulah motto Polres Bengkalis apabila terjadi karhutla," ujarnya.
Dikatakannya, sebelumnya pada 11 April 2023 Polres Bengkalis dalam penanganan pencegahan karhutla melaksanakan rapat koordinasi dengan instansi terkait antara lain pemerintah daerah, BPBD, TNI, Damkar, MPB serta pejabat di lingkungan Kabupaten Bengkalis dengan melahirkan 10 rekomendasi yang disampaikan.
Menurut Setyo Bimo, di antaranya yakni membuat WA grup terkait informasi dan koordinasi penanggulangan bencana. Tindak lanjut status kawasan hidrologis, pengadaan machine pompa mini striker, pengadaan operasional trail, mempersiapkan sarpras karhutla, pengadaan drone, melakukan pergeseran kekuatan dengan segera dalam penanganan karhutla, kepastian status kepemilikan lahan, optimalisasi perusahaan terhadap bencana alam dan segera membuat perda penanggulangan bencana alam.
"Polres Bengkalis juga melakukan rapat evaluasi dua pekan sekali sehingga dapat menyempurnakan yang menjadi titik lemah dalam penananganan karhutla," ujarnya.
Selain itu, Polres Bengkalis dalam penangganan karhutla juga mengeluarkan 8 SOP (standar operasional prosedur). Yaitu SOP sosialisasi pencegahan kebakaran dan hutan, SOP patroli rutin pencegahan kebakaran hutan dan lahan, SOP patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan, SOP pembuatan, pemasangan rambu dan papan peringatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, SOP pemadaman kebakaran hutan dan lahan tingkat kecamatan, SOP pemadaman kebakaran hutan dan lahan di lahan tanah mineral, SOP pemadaman kebakaran hutan dan lahan di lahan gambut, SOP olah TKP penyelidikan penyebab kebakaran hutan dan lahan. SOP penanganan karhutla tersebut dibuat untuk memudahkan para personel Polri, khususnya bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi, penyuluhan dalam penangganan karhutla kepada masyarakat.
Kebakaran terakhir di wilayah Kabupaten Bengkalis terjadi pada bulan April, tepatnya di Desa Tanjung Leban dan di Kecamatan Rupat. Polres Bengkalis sukses menerapkan strategi pemadaman dengan memptakan terlebih dahulu areal luas terbakarnya kemudian melakukan kanal bloking supaya lahan yang terbakar tidak sampai meluas serta melakukan pemadaman dengan alat pemadam di areal yang terbakar.
Sementara itu, Polres Bengkalis telah melakukan proses penyelidikan sebanyak 4 perkara yang mana 1 perkara dengan TKP di Desa Tanjung Leban Kecamatann Bandar Laksamana sudah dinaikkan statusnya dari proses penyelidikan ke proses penyidikan.
"Sedangkan untuk 3 perkara lain sedang pendalaman proses penyelidikan. Ada pun saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan terhadap ke 4 perkara tersebut kurang lebih sebanyak 30 orang beserta saksi ahli," kata Kapolres.
Laporan: Erwan Sani
Editor: Edwar Yaman