MANDAU (RIAUPOS.CO) - Puluhan masyarakat di Jalan KUD RT 002, RW 007, Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis melakukan aksi pemberhentian terhadap belasan truk pengangkut CPO, Rabu (18/1). Truk tersebut keluar masuk Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Gora Mandau Sawit (PMKS PT GMS) yang beroperasi di Desa Harapan Baru.
Pengadangan dilakukan warga karena mereka tak menginginkan jalan yang sudah diaspal oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis tiga bulan yang lalu hancur kembali. Mereka khawatir sebab truk-truk CPO perusahaan yang bertonase besar sering melewati jalan tersebut.
''Ya, ini kami lakukan karena 10 hari sebelumnya kami sudah menyampaikan surat kepada pihak perusahaan PMKS PT GMS. Namun sampai saat ini tidak ada jawaban dari perusahaan,'' tegas Jalil, warga setempat yang turut melakukan aksi.
Jalil mengatakan, warga sudah lama menunggu Jalan KUD diperbaiki. Setelah jalan ini mulus maka warga setempat tidak ingin jalan ini rusak kembali.
''Kami sudah lama menunggu jalan ini supaya bagus. Sekarang sudah diperbaiki pemerintah daerah, jadi kami menjaga jalan ini biar jangan hancur lagi. Karena kami juga yang susah melintas di sana,'' ujarnya.
Sedangkan Jaafar Hasibuan juga menyebutkan, selama ini warga sangat geram dengan pihak perusahaan yang tidak acuh dengan warga setempat. Hanya memikirkan keuntungan perusahaannya tanpa memikirkan warga sekitar yang diduga terdampak limbah perusahaan itu.
''Kami warga juga terkena imbas terkait limbah diduga dari PMKS PT GMS. Kami selaku warga berharap kepada pemerintah agar mengambil tindakan tegas. Karena kita juga melihat papan plang penyegelan juga ditutup oleh mereka,'' ujarnya.
Lurah Talang Mandi, Benny mengatakan, sudah mengetahui dan sudah ada koordinasi. ''Kita mengimbau kepada masyarakat dalam melakukan penyetopan jangan sampai melakukan tindakan anarkis, jangan ada pengrusakan terhadap unit dari PT Gora yang melintas di Jalan KUD,'' ujarnya.
Dikatakan Benny, dari keterangan masyarakat penyetopan tersebut tidak ada kepentingan lain. Itu murni untuk menjaga agar jalan yang sudah bagus tidak rusak lagi.
''Jadi kita dari Kelurahan Talang Mandi sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat KUD. Kita juga sudah memberitahu kepada PT GMS untuk unit yang bertonase tinggi jangan melintas di Jalan KUD. Jadi tidak ada indikasi lain dari masyarakat dalam penyetopan ini,'' jelasnya lagi.
Sementara itu Kepala Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau Tarmin saat dihubungi juga mengakui adanya aksi tersebut oleh warga gabungan dari Kelurahan Talang Mandi.
''Kemarin pihak perusahaan PMKS PT GMS ada menghubungi kita meminta untuk dikondisikan. Setelah itu saya juga menjelaskan kapan ada waktu untuk pertemuan dengan warga. Karena kami juga pihak desa tidak bisa juga melarang atas aksi penyetopan ini,'' terangnya.
Pihak perusahaan, diutarakannya, juga meminta waktu melakukan pertemuan dengan warga untuk membahas permasalahan ini.
Terhadap tuntutan masyarakat, Humas PMKS PT GMS Pangkal Bangun yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Kamis (19/1) siang mengatakan, pihak perusahaan sudah duduk bersama dengan masyarakat untuk bermusyawarah.
''Sudah. Kami sudah duduk bersama dan akan mengakomodir tuntutan masyarakat semampu perusahaan,'' ujarnya.
Menurutnya, perusahaan akan tetap kooporatif dalam melihat persoalan ini dan masyarakat juga diharapkan dapat sama-sama mendukung perusahaan. Karena berdirinya perusahaan sedikit banyak akan memberi dampak bagi masyarakat dan juga negara.
''Kalau ada yang kontra itu hal biasa. Namun pro dan kontra itu harus disikapi dengan bijak oleh pihak manapun,'' ujarnya.(zed)
Laporan Abu Kasim, Mandau