HARI JUANG TNI AD

Netralitas TNI Harga Mati di Pemilu 2024

Bengkalis | Kamis, 15 Desember 2022 - 15:55 WIB

Netralitas TNI Harga Mati di Pemilu 2024
Kasdim Mayor Arh Sudiyono memeriksa pasukan pada peringatan Hari Juang TNI AD di lapangan upacara Makodim 0303/Bengkalis, Jalan Bantan, Kamis (15/12/2022). (ISTIMEWA)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Memasuki tahun politik 2024, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengingatkan kepada seluruh prajurit untuk tetap mengutamakan netralitas TNI serta tidak ikut berpolitik praktis. Anggota TNI harus netral dan netralitas TNI adalah harga mati.

Demikian amanah KSAD, dibacakan Kasdim Mayor Arh Sudiyono di sela-sela peringatan Hari Juang TNI AD di lapangan upacara Makodim 0303/Bengkalis, Jalan Bantan, Kamis (15/12/2022).


"Mari kita belajar dari pengalaman sebelumnya, situasi di tahun politik berpotensi membuka celah terjadinya berbagai ancaman yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan pandangan politik yang seringkali disusupi oleh kelompok-kelompok radikal dan intoleran," ujar Kasdim Mayor Arh Sudiyono.

Oleh karena itu, dalam amanah KSAD menekankan kembali agar seluruh prajurit TNI AD memegang teguh jati dirinya sebagai tentara nasional yang hanya berpihak pada kepentingan negara serta terbebas dari pengaruh kepentingan politik praktis.

"Netralitas TNI telah menjadi harga mati yang harus terus kita pedomani," harapnya.

Di sela sela peringatan Hari Juang TNI AD, Kasdim Mayor Arh Sudiyono dalam membacakan amanahnya menyampaikan selamat Hari Juang kepada seluruh prajurit TNI AD dan PNS beserta seluruh keluarga dimanapun bertugas dan berada.

"Terima kasih, saya ucapkan dengan tulus dan penghargaan atas pengabdian, loyalitas, disiplin, dan dedikasi yang tinggi kepada seluruh prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarga dimanapun bertugas dan berada," ujarnya.

Menurutnya, sejarah telah mencatat kebersamaan TNI dan rakyat merupakan kekuatan dahsyat yang mampu menjaga dan mempertahankan kedaulatan serta keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

Selaku generasi penerus TNI AD yang mengabdi pada zaman yang berbeda, ancaman dan tantangan yang dihadapi tentu juga berbeda dan cenderung semakin kompleks.

"Sebagai prajurit profesional, kita harus mampu beradaptasi, perkembangan lingkungan yang dinamis serta terus menjaga dan meningkatkan kemampuan kemiliteran modern," ujarnya.

Namun, sebagai alat negara penjaga kedaulatan NKRI, seluruh prajurit TNI AD tidak boleh melupakan hakikat sebagai tentara rakyat yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat dihadapkan berbagai permasalahan yang menjadi tantangan bagi Bangsa Indonesia saat ini, TNI AD harus mengambil peran untuk membantu mengatasinya.

"TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi," ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook