BATHIN SOLAPAN (RIAUPOS.CO) - Desa Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan dinobatkan sebagai desa bersih narkoba (bersinar) dari Badan Narkotika Nasional (BNN). Desa Simpang Padang dinilai berhasil menekan angka peredaran narkoba yang cukup signifikan.
Hal ini dilakukan dengan beragam upaya, salah satunya pembentukan satgas relawan anti narkoba dan agen pemulihan. Seluruh pihak bergerak dalam menyosialisasikan bahaya narkoba hingga pendampingan untuk program rehabilitasi.
Kepala Desa Simpang Padang, Asrizal SH MH mengungkapkan, wilayah yang dipimpinnya tersebut sudah bergerak maju untuk mengantisipasi peredaran narkoba dengan cara-cara yang tepat dan masif. "Sejak jadi desa bersinar, peredaran narkoba di wilayah ini sudah jauh berkurang, dan masyarakat sadar bahaya narkoba. Kita gencarkan sosialisasi dan edukasi di momen apapun," ujar Asrizal, Selasa (4/10). Kades berlatar belakang advokat dan dosen ini sadar, bahwa apa yang dilakukannya tersebut untuk menyelamatkan generasi bangsa dari peredaran narkoba. Ia ingin, generasi penerus dapat bebas dari narkoba dan berprestasi.
Di samping itu, Asrizal juga meminta masyarakat apabila ada keluarga maupun orang terdekat yang terjangkit narkoba, agar bisa diusulkan untuk direhabilitasi.
"Masyarakat diimbau, kalau ada terjangkit narkoba mari kita rehabilitasi. Kita bukan hanya sebatas administrasi saja, tapi juga tindakan bagaimana lebih baik ke depan," ungkap dosen pendidikan kewarganegaraan dan Pancasila STIE Harapan Duri ini.
Dengan demikian, Asrizal tak ingin masyarakat yang berada di lingkup desa tersebut terjerumus lebih jauh oleh narkoba. Makanya, segala upaya dilakukannya untuk menyelamatkan warga dan generasi penerus dari Desa Simpang Padang.(ksm)
Ke depan, mantan penasehat hukum RSUD Mandau, ini juga mengupayakan agar dapat dibangun panti rehabilitasi skala desa di Desa Simpang Padang, Kabupaten Bengkalis tersebut.
"Untuk ke depan, kita mengupayakan panti rehabilitasi skala desa, agar warga bisa direhabilitasi dengan cepat," katanya.
Selain itu, satgas relawan anti narkoba dan agen pemulihan yang sudah dibentuk yaitu memiliki fungsi monitoring di lapangan. Petugas-petugas tersebut juga disiagakan untuk memantau langsung aktivitas warga yang mengarah ke pengguna maupun peredaran narkoba.
"Tugasnya memantau, ada juga agen pemulihan rehabilitasi 5 orang dan selesai hari raya ini akan pelatih di BNN RI," terangnya.(ksm)