Polisi kemudian menunggu lagi. Polisi berjaga di sekitar tempatnya menginap. Beberapa jam kemudian, Susanto datang. “Diapun langsung diamankan anggota,” jelas Suradi.
Saat diamankan, Susanto kemudian digeledah. Hasilnya ditemukan, senjata api. Setelah diperiksa dengan cermat, ternyata hanya sebuah korek api. Pistol mainan itu, diselipkan di pinggang kiri Susanto.
Suradi menambahkan, dari pengakuan Susanti bahwa memang modusnya hanya ingin dikatakan sebagai polisi. Karena, beberapa tahun lalu Susanto pernah mengikuti tes penerimaan bintara. Namun tidak memenuhi persyaratan.
Dari hasil pemeriksaan, Susanto ternyata seorang nelayan. Dia membenarkan dirinya pernah bercita-cita menjadi seorang polisi. Namun gagal. Bahkan dia sudah pernah ikut seleksi bintara. Dari keterangannya, Susanto mengaku tidak pernah melakukan pemerasan. Apalagi ancaman. Dia hanya senang mengaku-ngaku sebagai polisi.
“Dia ini cuma mau dibilang polisi. Karena beberapa tahun lalu dia pernah ikut tes tapi tidak lulus,” jelas Suradi. Hal itu juga didasari tidak adanya laporan warga yang menjadi korban.
Susanto masih dibina di Mapolsek Bidukbiduk. Tujuannya agar Susanto tidak kembali mengulangi perbuatannya. Menurut Suradi, pihaknya masih menahan pelaku. Agar memberikan efek jera sekaligus pembinaan.
Jangan sampai keisengan seperti ini berulang. Karena menimbulkan citra buruk di kepolisian. Sebab tidak menutup kemungkinan ada pihak yang bisa dirugikan akibat ulah dan keisengan Susanto,” pungkas Suradi. (as/nha)
Sumber: Prokal/JPG
Editor: Hary B Koriun