PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- SEJAK diresmikan, jalan layang atau flyover di simpang SKA ramai dijadikan tempat nongkrong warga di malam hari. Banyak yang ber-selfie ria. Tapi ada juga yang hanya sekadar melihat-lihat kerlap-kerlip lampu mal sambil bercengkrama.
Tapi, siapa sangka ternyata Fasi (23) harus menerima kenyataan pahit di jalan layang itu. Ia harus putus dengan kekasihnya. Dan jalan layang SKA menjadi saksi bisu.
Ceritanya, Fasi yang merupakan mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Pekanbaru itu sedang malam mingguan dengan pacarnya. Tapi ia merasa aneh.Pacarnya yang biasa mengajak nongkrong di kafe atau angkringan, malam itu malah mengajaknya ke jalan layang SKA.
Begitu berada di atas jalan layang, pacarnya menghentikan motor sport-nya. Pacarnya hanya diam. Tak ada satu kata keluar dari bibirnya.
Hati Fasi mulai tak enak. Ketika ia mau bertanya, sang pacar malah duluan bicara.
‘’Fasi, kita putus aja,’’ katanya datar.
Fasi kaget. Bukan merasa tersambar petir di siang hari. Tapi di malam hari.
‘’Kenapa?’’ tanya Fasi. Air mata sudah mulai menetes di pipinya.
‘’Aku dan keluargaku akan pindah keluar kota. Orang tuaku minta aku untuk fokus kuliah. Aku sudah janji dengan mereka,’’ kata kekasihnya memberi alasan.
‘’Kan kita nggak harus putus. Kita bisa saling berhubungan jarak jauh,’’ kata Fasi berusaha membujuk. Tapi sang kekasih menolak usulan Fasi.
‘’Aku nggak bisa LDR. Aku harus fokus kuliah dulu. Jadi maaf, kita harus putus,’’ katanya.
Fasi tak kuasa menahan tangis. Suara tangisnya pun mulai didengar orang-orang yang nongkrong di flyover.
Fasi yang galau langsung lari meninggalkan kekasihnya yang hanya bisa menatap kepergian Fasi tanpa merasa bersalah. Alamaaak!(ayi)
