MUHAMMAD YUSUF MPD (PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UIR, 2007)

Tularkan Semangat Kuasai Bahasa Asing

ALUMNI UNRI | Selasa, 25 Juli 2017 - 11:20 WIB

Tularkan Semangat Kuasai Bahasa Asing
Muhammad Yusuf MPd

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Antusiasme Yusuf pada Bahasa Inggris mengantarkannya berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Riau (UIR). Bukan keinginan menjadi guru pada awalnya, tapi Yusuf merasa senang bila bertemu bule, bisa berkomunikasi dan berfoto bersama mereka. Itu jadi motivasi awal. Dari sana ia mulai berpikir bahwa saatnya dirinya belajar Bahasa Inggris lebih serius di perguruan tinggi.

Waktu itu ia belum terpikir untuk menjadi guru. Tapi justru Yusuf yang kelahiran Ranah, Air Tiris, Kampar ini justru makin penasaran dan tertarik mempelajari budaya orang-orang penutur asli Bahasa Inggris.


‘’Cita-cita saya belajar Bahasa Inggris waktu SMA itu hanya satu, saya ingin ke Amerika. Cuma waktu itu saya pikir, saya dari kampung, cita-cita itu terlalu tinggi dan rasanya tidak mungkin tercapai,’’ ujar Yusuf.

Keinginan ke negara yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari sudah muncul di benak Yusuf sejak 2012. Kendati sempat pesimis, karena sekolah di kampung dan berasal dari Kampung, Yusuf tidak pernah memendam cita-cita itu. Apalagi setelah ia berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UIR pada 2007. Semangatnya untuk keluarga negeri kembali meningkat.

Berbagai cara dan ditempuh. Setiap ada peluang ia ambil, agar bisa ke Amerika lewat berbagai program. Usaha serius Yusuf untuk ke Amerika dilakukannya pada 2009. Percobaan pertama dirinya gagal. Lalu setahun kemudian mencoba lagi lewat program berbeda, kembali gagal. Pada 2011 kembali mencoba lewat program  Indonesian International Education Foundation.

 ‘’Saya sudah bertekad, kalau yang ketiga kali ini gagal, saya tidak akan mencoba lagi. Tapi alhamdulillah, ternyata lulus. Waktu itu yang masuk mendaftar itu ada sekitar 2.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Saya terpilih satu bersama 72 orang lainnya untuk program kuliah dua bulan di Amerika,’’ sebut Yusuf.

Keberangkatannya ke Amerika itu terasa spesial. Selain dibiayai, ketika berangkat meninggalkan Indonesia bertepatan pula dengan hari ulang tahunnya ke-23 yang jatuh pada 25 Februari.

Kesempatan itu tidak disia-siakannya. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat selama dirinya di Lowa State, Amerika Serikat dia lewati. Semua sistem pendidikan dan cara mahasiswa di sana belajar ia rekam. Tujuannya satu, harus membawa sesuatu saat pulang ke Riau. Setelah pulang ke Riau lah baru terpikir olehnya untuk menjadi seorang guru.

‘’Setelah balik dari Amerika, alhamdulillah banyak peluang kerja. Setelah dipikir-pikir, ternyata menarik juga jadi guru itu, bisa menginspirasi, berbagi pengalaman. Jadi saya berusaha memotivasi dan menularkan semangat kepada siswa dan mahasiswa agar semangat menguasai Bahasa Inggris. Karena hanya dengan begitu biasanya para siswa mau serius belajar Bahasa Inggris. Ketika mereka tertular dan terinspirasi,’’ kata Yusuf.

Yusuf cukup cepat menularkan semangatnya itu. Tidak lama sepulang Amerika, ia berhasil menularkan semangat itu kepada salah satu junior. Ia hanya tahu juniornya di kampus itu begitu bersemangat mencari beasiswa atau program ke luar negeri.

"Saya tidak tahu sampai suatu saat junior itu datang merasa sangat berterima kasih kepada saya, karena ia berhasil ke luar negeri dengan Bahasa Inggrisnya. Dari sana saya merasa ada kepuasan batin, ternyata memberikan motivasi itu sangat bermanfaat,’’ terangnya.      Dari sana dirinyapun memperkuat metode motivasi dalam pengajaran Bahasa Inggrisnya. Hal yang pertama yang diberikannya kepada siswa atau mahasiswa adalah memberikan kesadaran akan pentingnya Bahasa Inggris. Setelah disadarkan barulah mereka diberi motivasi dan ditularkan semangat. Bila siswa sudah semangat belajar, Yusuf yakin, pelajaran dan bahasa itu akan mudah dikuasai.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook