PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Beberapa tahun lalu ia diamanahkan menjadi manager dari sebuat perusahaan yang bergerak di pasar modern di Rokan Hulu. Kala itu, ia sempat menghadapi sebuah masalah yang cukup berat.
Ia dituduh menerima suap dari pedagang agar bisa mendapatkan tempat. Jelas ia menentang tuduhan dari seorang pedagang tersebut.
Ia pun mencoba mengeluarkan pedagang yang mencemarkan nama baiknya dari pasar. Malangnya, ia malah diadukan ke Bupati, kepolisian dan pihak lainnya dengan tuduhan menerima uang.
‘’Masalah tersebut memang cukup berat. Saya menjadi bahan pembicaraan dilingkungan pasar maupun perusahaan atas hal yang tak pernah saya lakukan.
Ini tentu sangat meresahkan. Saya sampai dipanggil bupati dan polisi untuk dimintai keterangan,’’ papar pria yang semasa kuliah pernah menjabat sebagai Ketua HMJ termuda ini.
Alhasil, berkat keberanian dan perjuangan yang ia lakukan, badai permasalahan tersebut berlalu. Tuduhan sepihak dari pedagang tersebut nyatanya tak terbukti pada dirinya.
Berkat keberanian dan sikap kritisnya, permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan cara baik baik. Tak lama setelah itu, ia bahkan dipercaya menjadi direktur utama di perusahaan tersebut.
‘’Cobaan dan tentangan memang selalu ada. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Karena saya berhubungan dengan peusahaan pasar modern, masalah masalah seperti itu memang bisa dibilang jadi makanan sehari hari.
Menghadapi pedagang yang terkadang tak sependapat. Namanya pasar, hal tersebut tak terelakkan. Namun, karena kita bisa menyelesaikannya dengan tegas, alhamdulillah tak pernah ada masalah yang berlarut larut,’’ paparnya.