Dengan pencapaian dan prestasi yang sudah diraih, lagi lagi Agus masih merasa belum cukup. Uang hasil pendapatannya dari Warok Art diputarnya untuk membuka usaha lain.
Usaha tersebut bergerak dibidang Farming atau peternakan sapi yang dinamakan Warok Farming. ‘’Pasokan sapi untuk Riau ini masih sangat kurang. Fakta itu kita jadikan suatu peluang untuk membuka usaha peternakan sapi.
Meski saya pribadi tak ada skill peternakan, namun lagi lagi, modalnya hanya keberanian. Dan alhamdulilla sejak sekitar 6 bulan lalu bisnis tersebut sudah berjalan di wiilayah Tandun, Rokan Hilir,’’ jelasnya.
Menurutnya, sebagai pengusaha pantang untuk takut rugi atau takut kepada resiko. Karena pada dasarnya, apapun yang dilakukan selalu memiliki resiko masing masing. Tinggal bagaimana menjalankannya, serius atau tidak.
Kini, sembari merintis bisnis bisnisnya, ia diminta oleh Dinas Pariwisata dan industri kreatif Provinsi Riau untuk menjadi instruktur.
Ia diminta memberi arahan dan penyuluhan kedaerah daerah mengenai wirausaha. “Alhamdulillah banyak pihak yang mempercayai kami. Ini semua tak terlepas dari tekad keberanian dan semangat kuat untuk sukses berwirausaha.
Tak terlepas dari peran Unri yang dari awal mengasah kemampuan berbisnis kami, memberi kesempatan dan modal. Tentunya saya bisa seperti ini berkat support dari Unri, baik P2K2 maupun berbagi organisasi yang saya ikuti disana,” ungkapnya.(a)
