Usai Ospek, Laila muda mencoba berbaur dengan mahasiswa lain. Awalnya ia berpikiran itu akan terasa sulit. Namun ternyata, seiring berjalannya waktu, Laila yang sempat dicap sebagai Tionghoa pertama di Unri tersebut merasa nyaman dan memiliki banyak teman.
‘’Di Unri benar-benar tidak ada perbedaan. Semuanya berbaur jadi satu. Saya benar-benar merasakan kekeluargaan yang begitu erat antara mahasiswa, dosen dan pegawai kampus. Unri merupakan tempat yang nyaman bagi semua orang,’’ ungkapnya.
Ia juga aktif dalam beberapa kegiatan kerohanian di kampus. Sehingga, namanya cukup terkenal di kalangan mahasiswa dan dosen FE kala itu. Sembari kuliah, ia juga bekerja part time dan mencoba peruntungan di berbagai perusahaan. Berkat keaktifannya tersebut, tamat kuliah ia memiliki kesempatan untuk diterima di berbagai perusahaan yang sudah menantinya untuk bergabung.
Karena basiknya ekonomi, ia pun memilih bekerja sebagai pegawai bank terkemuka di Asia yang berkantor di Surabaya. Meski menetap puluhan tahun di Surabaya, hubungan Laila dengan alumni seangkatannya tak pernah kendur. ‘’Saya dengan teman-teman yang lain masih sering bertukar foto lama hingga saat ini. Kalau ada kesempatan, kami juga sering berkumpul dan mengulang nostalgia duduk-duduk di bawah pohon di depan kelas kami,’’ kenangnya sambil membayangkan keseruan kala berkumpul.