DPRD ROHIL

DPRD Rohil Kecam Pembongkaran Bekas Dermaga

Advertorial | Jumat, 26 Februari 2016 - 18:30 WIB

BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Anggota DPRD Riau Siswaja Muljadi mengecam kegiatan pembongkaran areal bekas pelabuhan Bagansiapiapi yang kini menjadi daratan di lingkungan kantor Bea Cukai Bagansiapiapi.

Areal tersebut dianggap sebagai situs bersejarah dan dulunya adalah dermaga Bagansiapiapi bekas peninggalan zaman belanda. Dirinya mempertanyakan sejauh mana koordinasi pihak Bea Cukai dengan pemerintah daerah. "Kami sangat menyayangkan pembongkaran situs bersejarah itu, apalagi dilakukan oleh mereka yang tidak mengerti sejarah Kota Bagansiapiapi," kata Siswaja Muljadi, Jumat (26/2/2016).

Menurutnya, dermaga besi bekas zaman Belanda tempo dulu dibongkar oleh Bea Cukai Bagansiapiapi tanpa koordinasi dengan pihak Pemkab Rohil dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3). Peninggalan bersejarah itu, lanjutnya, memiliki nilai kebudayaan yang sangat tinggi.

Ia menyatakan telah berkordinasi dengan bupati Rohil H Suyatno dan Kepala BP3 Batu Sangkar Nurmatias. Ia juga menyarankan untuk menghentikan sementara aktivitas pembongkaran cagar budaya tersebut. "Jangankan dibongkar, untuk direnovasi saja harusnya berkordinasi dulu," ungkapnya.

Siswadja mengaku sedih, setelah mendapat informasi pembongkaran dermaga besi tersebut, karena itu menjadi bukti sejarah kebesaran Kota Bagansiapiapi yang dulunya terkenal penghasil ikan terbesar dunia.

"Dulu dermaga itu tempat kami bermain, panjangnya dari depan Pasar Pelita sampai Mesjid Muslimin dan Rumah Makan Saiyo," katanya.

Ia meminta Pemkab Rohil mencari solusi lahan pengganti sebagai lokasi Kantor Bea Cukai Bagansiapiapi, sehingga rumah di sekitar dermaga, termasuk Rumah Makan Saiyo juga perlu direlokasi. Tujuannya, supaya dermaga tersebut juga dapat menjadi salah satu tempat kunjungan wisata di Bagansiapiapi.

Menurutnya, Kota Bagansiapiapi banyak meninggalkan barang bersejarah yang bisa dijadikan tempat wisata sebagai sumber penggerak ekonomi kreatif dan usaha kecil masyarakat. (fad/Adv/DPRD)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook