Kata Penyintas, Pola Hidup Sehat Kunci Jaga Imunitas Cegah Covid-19

Advertorial | Selasa, 24 November 2020 - 19:58 WIB

Kata Penyintas, Pola Hidup Sehat Kunci Jaga Imunitas Cegah Covid-19
Twindy Rarasati, seorang dokter disalah satu rumah sakit yang menjadi penyintas Covid-19 menceritakan awal terinfeksi virus hingga kesembuhannya.(SATGAS COVID-19 FOR RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Twindy Rarasati, seorang dokter disalah satu rumah sakit menceritakan apa yang dirasakan ketika awal dirinya terinfeksi Covid-19 atau virus Corona. 

Twindy mengaku hanya mengalami gejala sesak nafas, tanpa ada gejala demam. Namun setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dia dinyatakan positif COVID-19. 

“Awalnya, saya langsung sesak nafas. Sakit kepala, kelelahan, hilangnya indera penciuman dan pengecapan. Tapi saya tidak mengalami demam atau batuk,” kata Twindy.

Disampaikannya dalam Dialog Produktif dengan tema Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan yang diselenggarakan di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11/2020).

Menurutnya, ada banyak gejala yang dapat timbul ketika terinfeksi virus Corona. Karena itu penting untuk selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh. 

“Saya sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan lanjut isolasi mandiri dua minggu lagi. Baru kemudian dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja,” jelasnya.

Twindy menceritakan, selama proses recovery (pemulihan), indera perasa (lidah) dan penciuman pelan-pelan berangsur pulih setelah empat atau lima hari dia kehilangan dua kemampuan indra tersebut. 

Hal yang dilakukan oleh Twindy adalah mengatur pola makan dengan asupan makanan tinggi kalori dan tinggi protein merupakan treatment yang dianjurkan saat terkena COVID-19. Hal ini berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

“Mengatur pola makan dengan asupan makanan tinggi kalori, tinggi protein sebagai usaha meningkatkan imunitas,” ujarnya terkait treatment yang dilakukan sepanjang proses pemulihan.

Ia sadar profesi sebagai seorang dokter dan berada di garda terdepan, Twindy sadar bahwa risiko tertular lebih besar. Untuk mencegah risiko penularan, ia melakukan mitigasi terlebih dahulu. 

“Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko tertularnya anggota keluarga lainnya,” tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas, Twindy mengungkapkan bahwa protokol kesehatan harus dilakukan oleh semua orang karena kunci dalam memutus rantai penularan virus. 

“Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan ada di diri kita sendiri dan jangan lupa untuk terus update ilmu agar bisa tahu apa yang harus dilakukan. Bagi yang sekarang, terus berjuang melawan COVID-19 dan tetap semangat. Kita bisa bangkit dan overcome,” pungkasnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook