(RIAUPOS.CO) - Perwakilan mahasiswa Kobe University Jepang berkunjung ke Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Salah satu tujuan kunjungan tersebut untuk melakukan penelitian sosial ekonomi potensi hutan mangrove.
Sebagaimana disampaikan dosen luar biasa Unveraitas Riau selaku pendamping , Haruka Suzuki, saat melakukan pertemuan dengan Bupati Inhil HM Wardan, di kediamnya, Rabu (23/8) pagi.
Termasuk penelitian sosio kultural kehidupan suku laut (Duanu,red) Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong. Namun sebelum itu, kaum intelektual ini terlebih dahulu akan mengunjungi objek wisata Pantai Solop, Kecamatan Mandah.
Salah satu latar belakang dipilihnya Kabupaten Inhil dalam riset yang mereka lakukan adalah karena potensi hutan mangrove. Berdasarkan data yang ada, luas hutan mangrove di Inhil cukup luas bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. ‘’Demikian pula ketertarikan kita terhadap keberadaan suku laut yang kerap kali terekspos,’’ katanya.
Sementara Bupati Inhil HM Wardan menyambut baik atas kedatangan mahasiswa asal Negeri Sakura itu. Secara langsung akan dapat mempromosikan kabupaten di tingkat internasional. Ke depan bukan tidak mungkin banyak mahasiswa lain dari negara lain juga melakukan hal serupa.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Inhil itu memaparkan letak geografis dan potensi yang ada di sana. Di mana saat ini Inhil salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Riau dengan luas wilayah 18.812 kilometer persegi. ‘’Penduduk hiterogen. Beraneka ragam suku bangsa, mulai dari Melayu, Bugis, Banjar, Minang, Batak, Jawa dan lain sebagainya. Semua hidup berdampingan dengan tenteram,’’ paparnya.
Sedangkan mengenai potensi daerah, Inhil dikenal sebagai hamparan kelapa dunia. Artinya sektor perkebunan kelapa menjadi komoditas unggulan, disamping sektor pertanian, perikanan dan lainnya. Itulah yang membuat Inhil kaya akan sumber daya alam (SDA).
‘’Sektor perkebunan kita tidak hanya kelapa. Di sini juga terdapat tanaman kelapa sawit, pinang, kopi dan lain-lain,’’ jelasnya. Dia berharap kedatangan mahasiswa tersebut mampu memperkenalkan potensi Inhil ke mata internasional secara luas.
Semua itu merupakan potensi yang cukup diminati masyarakat, karena memiliki nilai ekonomis besar. Kemudian, di pesisir pantai Inhil juga terhadap banyak tanaman lokal yang hidup subur. Antara lain tanaman nipah. Beberapa waktu lalu pernah dilakukan penelitian oleh Universitas Riau. ‘’Dari hasil penelitian itu nipah dapat dikembangkan menjadi gula konsumsi masyarakat serta biodiesel,’’ imbuh Bupati Inhil ini.(adv/a)