JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pencalonan Anis Matta sebagai calon wakil Presiden (cawapres) dinilai akan terpengaruh dengan tak kunjung padamnya konflik internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Partai dakwah itu diketahui sudah memiliki sederet kandidat cawapres, selain Anis. Terkait itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta agar pihak-pihak yang berupaya menjegal Anis untuk berhenti.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut, pencalonan Anis sebagai cawapres adalah langkah tepat.
"Sudahlah, tidak usah main-main, mengerti? Ini yang ditunggu oleh kader PKS itu, Anis Matta. Tidak usah dihambat-hambat," ucapnya di kompleks Senayan, Jakarta Selatan, Senin (23/4/2018).
Dia memandang, Anis merupakan sosok yang bisa menggerakkan seluruh kader. Di samping itu, hal yang membuatnya salut pada Anis adalah tidak serakah terhadap jabatan, dan mau bekerja demi kepentingan bersama.
Di sisi lain, kinerja Anis juga sudah terbukti kala terpilih sebagai Presiden PKS secara aklamasi, menggantikan pendahulunya Lutfi Hasan Ishaq yang ditetapkan sebagai tersangka suap impor daging. Kala itu, Anis berhasil membangun kembali citra partai dakwah tersebut.
"Ya, sudahlah legowo saja. Dulu bisa kan aklamasi. Sekarang kenapa tidak bisa aklamasi?" tanya Fahri.
"Dia memiliki cinta, kader senang kepada dia, struktur bergerak karena dia. Dia diterima oleh banyak kalangan, dia enak kalau diajak negosiasi. Dia pintar, dia seorang yang bisa menyusun barisan untuk memenangkan pemilu secara baik," pujinya.
Diakuinya, dirinya tidak habis fikir dengan sikap orang-orang yang terkesan takut jika Anis maju sebagai cawapres. Dia yakin jika seluruh kader kompak mendukung Anis, maka PKS dapat memenangkan Pemilu 2019.
"Saya juga bingung. Orang baik kok ditakutin. Kader dilarang segala macam. PKS bersatu dukung Pak Anis, Insya Allah kami menang pemilu. Kalau kucing-kucingan tenggelam ini partai," tuntasnya. (sat)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama