KUANTANSINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Demi peningkatan tumbuh kembangnya koperasi, Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi memberikan penghargaan kepada koperasi-koperasi yang berprestasi.
Menurut Mursini, koperasi sangat penting karena menjadi penggerak ekonomi yang dominan di masa mendatang. Baik untuk anggotanya dan masyarakat secara umum.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan koperasi yang masih ada. Jika koperasi dijalani dengan serius, sangat memberikan keuntungan kepada masyarakat dan anggota," kata Mursini saat memperingati HUT ke-72 Koperasi di lapangan Pemda Kuansing, Senin (18/11).
Penghargaan ini, lanjut Mursini, sebagai bentuk motivasi terhadap koperasi di Kuansing. Penilaian tersebut berlaku objektif dan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penghargaan tersebut ditetapkan melalui Keputusan Bupati Nomor Kpts 301/IX/2019. Sedangkan untuk penilaian diberlakukan dua kriteria, pertama untuk koperasi umum, kedua koperasi tingkat sekolah.
Untuk tingkat umum, juara I diraih Koperasi KUD Tani Sepakat, Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir dengan nilai 85 poin dan berhak membawa hadiah Rp3 juta. Disusul KUD Palapa dari Desa Muara Bahan Kecamatan Singingi Hilir.
Juara tiga adalah KUD Timbul Jaya, Desa Beringin Jaya, Kecamatan Singingi Hilir, dengan jumlah poin 79 dan memperoleh hadiah sebesar Rp2 juta.
Sedangkan untuk tingkat sekolah, juara I KPRI SMPN 1 Lubuk Jambi, Kecamatan Kuantan Mudik dengan jumlah poin 82 juga menerima hadiah Rp3 juta. Peringkat kedua, KPRI Keluarga, SMP Benai, Kecamatan Benai dengan nilai 78,25 poin menerimah hadiah Rp2,5 juta. Dan juara ketiga dipegang Kopsyah Alfajar, menerima hadiah Rp2 juta.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Kopindagrin) Kabupaten Kuantan Singingi, Drs Azhar menegaskan, bahwa pihaknya akan membekukan puluhan koperasi yang tidak aktif dan tidak melakukan rapat anggaran tahunan (RAT) secara rutin.
"Dari 208 koperasi yang ada, hanya ada 145 yang aktif. Sisanya ada 63 koperasi yang tidak aktif," kata Kepala Dinas Kopdagrin Kuansing Drs Azhar, kemarin.
Azhar menjelaskan, koperasi yang tidak aktif lagi dibagi dalam dua kelompok. Pertama, koperasi yang tidak aktif tetapi masih dimungkinkan untuk dihidupkan kembali. Kedua, koperasi yang tidak aktif dan tidak mungkin lagi untuk dihidupkan kembali.
"Nah, koperasi yang memungkinkan inilah yang kita bekukan nanti. Koperasi tak aktif kebanyakan merupakan koperasi masyarakat, yang tidak memiliki kegiatan ekonomi lagi. Kedepan, kita akan adakan pelatihan-pelatihan untuk menambah ilmu anggota koperasi," ujar Azhar.(adv)