PREMIER LEAGUE - LIVERPOOL V MANCHESTER UNITED

Ujian Seribu Hari The Normal One

Advertorial | Minggu, 19 Januari 2020 - 09:14 WIB

Ujian Seribu Hari The Normal One


LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) - Hari ini, seribu hari yang lalu, Liverpool merasakan pahitnya keok di Anfield, kandangnya, dari Crystal Palace. The Reds, julukan Liverpool, kalah 1-2 oleh brace Christian Benteke. Tapi, setelahnya tactician Liverpool Juergen Klopp telah belajar dari tragedi  Ahad malam, 23 April 2017. Liverpool unbeaten di Anfield! Nah malam ini WIB, seribu hari berselang, Klopp ingin mempertahankan tren itu saat meladeni Manchester United (siaran langsung TVRI Sport HD/Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 22.30 WIB). Sebelum mencapai seribu hari, hanya 10 kali Liverpool gagal memetik poin penuh dari 51 laga home-nya di Premier League.

Manchester United  pun salah satu klub yang mampu meredam Liverpool saat bermain imbang tanpa gol, 14 Oktober 2017. Musim ini, saat merintis jalan menuju ke podium juara Premier League, MU jugalah satu-satunya klub yang mengganggu kesempurnaan Jordan Henderson dkk dari 21 laga Premier League.

‘’Cerminan cetak biru 1.000 hari Klopp,’’ begitu yang dituliskan laman Liverpool Echo di dalam ulasannya tentang duel klasik ini. ‘’Aneh saat Anda melihat klub berbobot seperti Manchester United  masih memainkan gaya negatif. Aku tak tahu apa aku menyebut Manchester United  selalu bertahan. Tetapi, aku pikir benar juga,’’ keluh Klopp yang mengkritisi gaya main Manchester United, dilansir di laman Daily Mail.

Ya, Manchester United  memang sukses membuat Klopp frustrasi. Di Premier League, Klopp bahkan hanya bisa sekali memenangi duel kontra The Red Devils, julukan Manchester United , sejak dirinya berada di bench Liverpool. Dua laga terakhir bahkan hasilnya imbang. Makanya sebagai klub tertajam kedua di bawah Manchester City, tantangan bagi Klopp untuk mencetak banyak gol ke gawang David de Gea.

Klopp menyebut, timnya sudah paham taktik mengalahkan klub yang bermain negatif di Premier League. ‘’Lihat saat kami melakukannya kepada Tottenham. Mereka hanya menyerang balik, kami memiliki 80 persen penguasaan bola setelah 70 menit,’’ klaim Kloppo, sapaan karib Klopp.

Saat menahan Manchester United, penguasaan bola Manchester United  hanya 40 persen. Klopp harusnya belajar dari suksesnya menjinakkan klub-klub yang memiliki rata-rata penguasaan bola rendah selama Premier League musim ini. Sebut saja lawan Newcastle United, Burnley, atau Sheffield United. Bahkan, dari klub-klub itu, Liverpool hanya kemasukan satu gol lawan Newcastle.

Burnley dan Sheffield masing-masing disikat dengan 3-0 (31/8) dan 2-0 (3/1). Sheffield di Anfield juga menguasai bola hanya sebanyak 28 persen. ‘’Harusnya tak ada alasan untuk sulit mendominasi,’’ klaim mantan bek kanan MU, Gary Neville, yang kini menjadi pandit di Sky Sports

Tak hanya menahan Liverpool, Manchester United masih berpotensi untuk menyudahi streak 21 laga unbeaten Liverpool di Premier League. Sekaligus jadi tim pertama yang membungkam Anfield selama seribu hari. ‘’Itu menambah konfidensi kami,’’ koar kapten anyar Manchester United  Harry Maguire, dalam wawancara kepada MUTV.

Tactician Manchester United  Ole Gunnar Solskjaer hanya tertawa begitu mendengar tudingan Klopp soal gaya main bertahan anak asuhnya saat bersua Liverpool. ‘’Itu bukan tudingan. Aku rasa itu pujian bahwa kami bertahan dengan baik,’’ ucap Ole, dilansir laman Manchester Evening News. ‘’Saat pelatih lawan sudah frustrasi, itu pertanda baik,’’ selorohnya.(ren/tom/jpg)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook