SIAK (RIAUPOS.CO) - PT Kimia Tirta Utama (KTU) Astra memberikan beasiswa untuk 60 pelajar berprestasi dari keluarga tidak mampu di Kecamatan Koto Gasib, Siak.
Dikatakan Administratur PT KTU Hubbal K Sembiring, usai penyerahan beasiswa secara simbolis di halaman Kantor Camat Koto Gasib, dari 60 pelajar yang mendapatkan beasiswa, 48 murid sekolah dasar (SD), berasal dari delapan kampung (desa) ring satu, enam pelajar SMP dari dua sekolah, serta enam siswa SMA dan SMK dari dua sekolah.
"Kami setiap tahun memberikan beasiswa untuk para pelajar di ring satu PT KTU. Kami melakukan ini sebagai bakti kami pada negeri, untuk mencerdaskan anak bangsa," kata Administratur Hubbal.
Hal ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan. Total beasiswa Rp40 juta, untuk siswa SMA Rp1 juta, pelajar SMP Rp800 ribu, dan murid SD Rp600 ribu.
"Di tengah pandemi seperti ini, semoga program ini bisa bermanfaat bagi pelajar dan orangtua. Kami ikut merasakan kesulitan masyarakat," ungkap Hubbal K Sembiring.
Camat Koto Gasib Dicky Sofyan mengapresiasi atas apa yang dilakukan PT KTU. Menurutnya, setiap Hari Kemerdekaan, beasiswa dibagikan kepada pelajar berprestasi dari keluarga yang tidak mampu.
"Sampai sejauh ini, masih PT KTU yang konsen terhadap pendidikan anak-anak Koto Gasib. Kami berharap ini menginspirasi perusahaan lainnya," ungkap Camat Dicky Sofyan.
Wakil Ketua DPRD Siak Fairus mengatakan hal yang sama, bahkan menurutnya KTU tidak hanya peduli pendidikan, tapi juga karhutla dan produktivitas warga.
"Saya berharap menjadi contoh untuk perusahaan lain yang ada di Koto Gasib," sebut Fairus.
Asisten CSR PT KTU Slamet Riyadi berucap, beasiswa diberikan untuk pelajar berprestasi dari keluarga tidak mampu, sebagai upaya mendukung mencerdaskan anak bangsa.
"Diawali dari sekolah yang mengajukan, selanjutnya kami seleksi. Kami yang menentukan sesuai dengan kriteria kami, berprestasi dan dari keluarga yang tidak mampu," terang Slamet Riyadi.
Salah seorang murid kelas enam bernama Aurel Yanti yang mendapatkan beasiswa, ayahnya bernama Jumain seorang penjaga sekolah. Sementara ibunya bernama Yanti, ibu rumah tangga.
"Aurel memang rajin belajar, dia jarang keluar rumah. Dia rajin membantu saya mengurus rumah," sebut Yanti, ibunda Aurel.(adv/mng)