"Selamat pada Provinsi Riau atas prestasi juara 1 PSBE 2019," ucap Menteri ESDM saat memberikan piagam penghargaan pada Kadis ESDM Riau. Dia kemudian menekankan, keberhasilan yang didapat harus ditingkatkan lagi dengan menerapkan berbagai inovasi."Apa yang dicapai nantinya juga harus bisa diterapkan bersama kepala instansi dan gedung yang lain di Riau," imbuhnya.
Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman kepada Riau Pos menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang diberikan pemerintah pusat pada Provinsi Riau ini.
"Kita bersyukur atas penghargaan ini. Sebelumnya kita sangat susah mengalahkan Provinsi Jawa Tengah dan hampir tiga tahun belakangan Jawa Tengah selalu juara 1. Sebab gedung-gedung mereka sudah menggunakan aplikasi PLTS Rooftop 35 kWp jadi penggunaan listrik tertentu jauh lebih hemat," papar Indra.
Dinas ESDM Riau, sambungnya, akan menggesa peningkatan inovasi agar penghematan energi terbaik ini bisa dipertahankan dan bisa diduplikasi ke OPD lainnya di jajaran Pemprov Riau.
"Penerapan inovasi akan terus kami gesa. Bila perlu kita juga harus menggunakan aplikasi PLTS Rooftop 35 kWp seperti provinsi lainnya di tahun-tahun mendatang. Karena tahun depan gedung ESDM tidak boleh ikut, tentu kita akan cari gedung lain untuk diikutsertakan dan itu sesuai dengan arahan pimpinan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kadis ESDM Riau ini menjabarkan, karena penilaian terkait dalam penghargaan ini adalah energi maka barometernya ada air listrik dan BBM. Di mana ditindaklanjuti ulang melalui surat edaran Pak Gubernur Drs H Syamsuar MSi yang ditandatangani oleh Pak Wakil Gubernur H Edy Natar Nasution SIP. Langkah agar efisiensi tercapai disusun berdasarkan hal tersebut.
"Untuk listrik dan air sebagaimana tahun sebelumnya sudah ada peraturan gubernur terkait penghematan energi, di mana ditindaklanjuti ulang melalui surat edaran Gubernur yang ditandatangani oleh pak Wakil Gubernur bahwa penghematan mesti dilaksanakan untuk seluruh OPD," jelas dia.
Dalam prakteknya, merubah kebiasaan kecil dalam operasional kantor juga bisa memberikan dampak besar pada efisiensi energi.
"Pelaksanaannya disiplin dalam penghematan di mana listrik terkait yang tidak dipergunakan maka tidak diaktifkan mulai dari lampu, AC, dan peralatan lainnya yang ada di sebuah ruangan," ungkapnya. Begitupun untuk konsumsi BBM bagi kendaraan dinas di jajaran Dinas ESDM Riau. Pengunaan kendaraan benar-benar oleh pihak yang berkepentingan dan mobil operasional juga dilihat serta dibatasi penggunaannya. Sementara untuk air dipakai sesuai keperluan dan limbahnya dimanfaatkan menjadi kolam lele yamg ada di belakang kantor dinas ESDM Riau.
"Selain itu banyak lagi penghematan-penghematan lainnya dan semuanya di jalankan dalam sebuah aplikasi sehingga setiap waktu kita laksanakan evaluasi untuk efisiensi lebih lanjut," tutupnya.(ali/adv)