INDONESIAN GREEN AWARDS 2021

Peduli Lingkungan, Pertagas Raih Empat Penghargaan

Advertorial | Minggu, 11 April 2021 - 00:40 WIB

Peduli Lingkungan, Pertagas Raih Empat Penghargaan
Manager Communication, Reations & CSR Pertagas Elok Riani Ariza (tengah) didampingi Muhamd Riyan berfoto bersama usai meraih penghargaan Indonesian Green Awards 2021, baru-baru ini. (PERTAGAS FOR RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina Gas (Pertagas), afiliasi subholding Gas PT PGN Tbk memiliki komitmen yang tinggi dalam mengimplementasikan program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan. Ini dibuktikan dengan keberhasilan Pertagas meraih penghargaan bergengsi Indonesian Green Awards 2021, kemarin. Pada acara yang dihelat di Bali Room Hotel Indonesia Kempinksi, Pertagas berhasil meraih empat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Chairman The La Tofi School of CSR sekaligus Ketua Dewan Juri, Bapak La Tofi.

Empat penghargaan yang berhasil diraih Pertagas yakni Kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam untuk program Berdaya di Pesisir Laut Jawa dari Operation West Java Area (OWJA) dan program Desa Wisata Lembah Dewi Sri Sidomulyo Berbasis Edukasi di Operation South Sumatera Area (OSSA). Kategori Penyelamatan Sumber Daya Air diraih Pertagas melalui program Kampung Batik Ecoprint dari Operation Kalimantan Area (OKAL). Kategori Mempelopori Pencegahan Polusi diraih Pertagas untuk program Pengelolaan Sampah Organik dan Olahan Maggot dari Operation Central Sumatera Area (OCSA) serta Kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu untuk program Daya Dari Hati Masyarakat Penatarsewu dari Operation East Java Area (OEJA) dan Pengelolaan Sampah Organik dan Olahan Maggot dari Operation Central Sumatera Area (OCSA).

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada The La Tofi School of CSR atas penyelenggaran kegiatan ini. Mudah-mudah penghargaan ini dapat terus memacu semangat kami untuk mengembangkan program-program CSR di seluruh area operasi yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan," ujar Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza usai menerima penghargaan, kemarin.

Elok menambahkan bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai tidak menyurutkan langkah perusahaan dan mitra binaan berkolaborasi untuk mengatasi berbagai masalah khususnya dampak lingkungan akibat perubahan iklim. Dengan berbagai inovasi dan adaptasi Pertagas tetap berhasil mengimplementasikan program-program CSR meskipun di tengah keterbatasan.

Kepedulian terhadap kondisi lingkungan hidup di sekitar area operasi Pertagas melatarbelakangi pelaksanaan program CSR yang berfokus pada berbagai upaya perbaikan dengan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya-upaya tersebut.

Menurut catatan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, abrasi di garis pantai Kabupaten Indramayu pada tahun 2017 mencapai 42,60 km, atau hampir 1/3 dari total panjang garis pantai di Kabupaten Indramayu yang mencapai 147 km. Hal ini juga menimpa pesisir pantai Juntuinyuat, salah satu Kecamatan di Kabupaten Indramayu. Pertagas OWJA berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 9 Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Desa Juntinyuat, mengedukasi dan mendampingi Kelompok Junti Indah Lestari dan Kelompok Karang Taruna Desa untuk peduli terhadap keberadaan hutan mangrove dan ekosistem di dalamnya.

Sampah yang menjadi salah satu isu kerusakan lingkungan utama di beberapa area operasi direspon Pertagas melalui program pengelolaan sampah terpadu, budidaya dan olahan maggot BSF. Program ini dilaksanakan Pertagas OCSA di Kelurahan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan Pertagas OEJA mengembangkannya di Desa Penatar Sewu, Sidoarjo, Jawa Timur. Program yang dilaksanakan Pertagas OEJA di Kampung Pengasap Ikan-Penatar Sewu sekaligus mendukung program Kementrian Kelautan dan Perikanan RI yakni Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari).

Kontribusi Pertagas dalam upaya penyelamatan sumber daya air diwujudkan melalui program Batik Ecoprint yang mengajak masyarakat untuk mecintai budaya asli Indonesia yakni batik, namun dengan cara yang lebih bijak dan bersahat bagi lingkungan dengan pengunaan pewarna alami yang berasal dari pemanfaatan tanaman dan sampah organik di sekitar pemukiman (kulit rambutan, limbah serbuk kayu ulin, daun mangga, secang, dsb) untuk menciptakan produk tekstil berbasis masyarakat yang ramah lingkungan.

Di Sumatera Selatan, Pertagas OSSA melihat begitu banyak potensi belum tersentuh. Bekerja sama dengan masyarakat dan Pemerintah Desa Sidomulyo, Pertagas OSSA merintis program berbasis pariwisata terintegrasi yakni program “Desa Wisata Lembah Dewi Sri Sidomulyo Berbasis Edukasi”. Di Desa Wisata ini terdapat beberapa fasilitas berbasis edukasi seperti Kampung Sehat, Kampung Edukasi, Kampung Main & Kampung Oleh-Oleh.(ifr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook