(RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar sidang paripurna penyampaian laporan hasil reses 2, 2017, Senin (4/9).
Dalam laporan yang disampaikan juru bicara (Jubir) DPRD Inhil Alfian masih banyak isu-isu yang didapat selama masa reses berlangsung pada akhir Agustus 2017. Semua itu harus ditindaklanjuti.
Pasalnya, salah satu tujuan reses untuk menyerap aspirasi dari masyarakat di daerah pemilihan masing-masing. Kegiatan itu sendiri bersifat terbuka yang dilakukan perorangan oleh anggota DPRD.
“Aspirasi masyarakat akan kami sampaikan dalam paripurna dan akan menjadi dokumen supaya dapat direalisasikan pada tahun berikutnya,” ungkap Alfian.
Lanjutnya, tujuan reses mencari informasi dan saran kepada masyarakat di daerah pemilihan dalam upaya percepatan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat. Serta menginformasikan seluruh kegiatan pemerintahan dan DPRD.
“Apakah kebijakan-kebijakan yang kami sampaikan itu sudah mencapai target sesuai keinginan masyarakat atau belum,” cetusnya.
Sedangkan sasaran reses, dapat memperoleh data langsung tentang keperluan masyarakat. Kemudian data itu akan dijadikan pokok-pokok pikiran DPRD agar masuk dalam rencana kerja pada masa berikutnya.
“Banyak sekali hal yang kami dapat dalam reses. Antara lain terjadinya interaksi antara masyarakat dengan DPRD,” imbuhnya.
Untuk isu-isu yang mereka peroleh selama masa reses cukup banyak. Salah satu isu insfratruktur yang belum maksimal termasuk masalah perkebunan kelapa masyarakat yang dalam keadaan rusak.
Demikian pula terhadap masalah pendidikan, mulai dari bangunan gedung belajar SD sampai SMA yang memerlukan perhatian sampai dengan belum meratanya penyebaran tenaga guru. Sejumlah hal itu merupakan dinamika yang dihadapi masyarakat.
Sementara itu pimpinan sidang paripurna Wakil Ketua DPRD Inhil H Mariyanto, menambahkan dari apa yang disampaikan jubir DPRD, hendaknya menjadi catatan oleh pihak eksekutif dengan membuat pola kerja jemput bola.(adv/a)