(RIAUPOS.CO) - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan bertindak sebagai khatib Salat Idul Adha 1438 H di Masjid Agung Al-Huda, Jalan Jenderal Sudirman, Tembilahan, Jumat (1/9). Hal ini sudah biasa dia lakukan dalam memenuhi permintaan masyarakat dan sekaligus tanggung jawabnya sebagai umat Islam. Tampak kekhusukan ribuan jamaah ketika khatib menyampaikan syiar agamanya.
Terlebih lagi ketika kumandang takbir menggema. Sangat tampak kebesaran Allah, sehingga perbedaan umat Islam kala itu tidak ada lagi. Semua sama duduk dalam tempat suci memenuhi undangannya. Saat itu khatib menceritakan tentang seorang penjual hewan kurban dan seorang fakir miskin yang memiliki keikhlasan luar biasa. Kesimpulan dari cerita itu bagai mana keiklsan orang miskin yang tetap rela berkorban.
Padahal, dalam kehidupan sehari-harinya dia sangat susah. Berbeda dengan kebanyakan orang di luar sana yang hidup penuh dengan kemewahan, namun tidak mau berkorban sebagai mana ajaran dalam agama Islam.
Untuk menjadi mulia, ternyata tidak harus menunggu kaya. Untuk mampu berkurban, ternyata yang dibutuhkan adalah kesungguhan. Banyak orang jauh lebih kaya, namun kurang kesadaran untuk berkurban.
"Jika kita sebenarnya mampu berkurban, tapi tidak mau berkurban, hendaklah kita takut dengan sabda Rasulullah yang berbunyi barangsiapa yang memiliki kelapangan untuk berkurban namun dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami,’’ ungkap khatib membacakan hadis riwayat Ibnu Majah, Ahmad dan Al Hakim.