34 Rumah Terbakar

Teknologi | Senin, 29 Oktober 2012 - 09:42 WIB

34 Rumah Terbakar
Sebanyak 34 rumah terbakar di Jalan Sudirman, Tembilahan, Ahad (28/10/2012. (Foto: *1/lismar sumirat/Riau Pos)

Laporan TIM RIAU POS, Tembilahan

Sebanyak 34 unit rumah di lingkungan padat penduduk Jalan Jenderal Sudirman, Lorong Percetakan dan Lorong Cendrawasih I Tembilahan, Ahad (27/10) pagi kemarin ludes dilalap si jago merah. Tidak terdapat korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berdasarkan informasi yang dirangkum Riau Pos, api diduga berasal dari salah satu rumah di Lorong Cenderawasih I dan langsung membesar sehingga merambat ke beberapa rumah di bagian sebelahnya. Tidak hanya itu, kobaran api juga menjalar ke deretan depan permukiman sekitar. Lalu dikabarkan, sekitar 20 rumah ludes dan tiganya sengaja dirobohkan agar kobaran api tidak semakin menjalar.

Sedangkan di Lorong Percetakan yang berada persis di sebelah Lorong Cendrawasih I, sebelum api berhasil dipadamkan oleh masyarakat, api dikabarkan menghabiskan sekitar 11 unit rumah. Tiupan angin menambah cepat kobaran api, sehingga dalam hitungan kurang satu jam api sudah menghanguskan sebanyak 34 unit rumah.

Yati (36), salah satu korban kebakaran mengatakan, pada saat kejadian dirinya tengah berada di dapur rumahnya untuk menyiapkan sarapan. Tiba-tiba, dia melihat asap hitam tebal disertai kobaran api yang membumbung tinggi di atas salah satu rumah tetangganya. Sontak, dirinya panik dan langsung berteriak ada kebakaran.

‘’Saya langsung menyelamatkan diri dan anak-anak, serta berupaya menyelamatkan sejumlah barang berharga yang bisa saya selamatkan dari rumah saya. Dalam hitungan menit rumah saya juga ludes terbakar beserta barang berharga lainnya,’’ ujar Yati, ketika ditemui di lokasi kebakaran, Ahad (27/10).

Menurut saksi mata di lokasi kejadian, kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, aktivitas warga masih tidak terlalu ramai. Apalagi hari masih terbilang pagi dan hari Ahad. ‘’Tidak tahu persis, asal api dari mana. Namun yang jelas kobaran api tiba-tiba membesar dari arah rumah bagian depan,’’ katanya.

Tanpa ada komando, pemuda paruh baya itu langsung bergegas berupaya menyelamatkan segala harta bendanya. ‘’Saya langsung masuk rumah, mengambil surat-surat dan benda berharga lainya,’’ tuturnya yang lagi sibuk mengevakuasi barang-barang.

Selain 34 unit rumah yang ludes, terlihat juga di sekitar puing-puing tiga unit sepeda motor dan beberapa beca yang hangus akibat dilalap si jago merah. Anehnya menurut informasi lain, salah satu sepeda motor yang ikut terbakar adalah milik warga yang kebetulan melintas di lokasi. Saat itu ban sepeda motornya kempes, lalu dititipkan tidak jauh dari lokasi dan akhirnya terbakar.

Ketua RT 04/RW 05 Ihsan, saat berda di lokasi kejadian menerangkan di wilayahnya sedikitnya ada 23 unit rumah yang ludes terbakar. Tiga di antaranya sengaja dirobohkan untuk mencegah meluasnya kobaran api. Demikian pula di Lorong Percetakan, berdasarkan informasi sementara, rumah yang rata dengan tanah sebanyak 11 unit. Empat di antaranya juga sengaja dirobohkan.

‘’Kalau tidak salah, rumah warga kita yang ikut terbakar disini sebanyak 20, sedangkan tiganya sengaja dirobohkan untuk menghindari meluasnya api,’’ ungkap Ihsan singkat, karena lagi sibuk memberikan keterangan kepada petugas.

Hingga api berhasil dipadamkan, tampak dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang diturunkan. Hal itu merupakan sedikit persoalan yang sangat disayangkan warga. Menurut warga musibah kebakaran kerap terjadi, namun pelayanan damkar tidak menunjukkan perubahaan ke arah lebih baik.

Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, H Anuar Nawang, menjelaskan pihaknya sudah bekerja secara maksimal. Hanya saja, kondisi jalan yang sempit membuat petugas sedikit kesulitan. Apalagi, jika terjadi musibah kebakaran, banyaknya warga yang menonton juga membuat persoalan baru.

‘’Kita tidak lamban. Tim sudah bekerja secara maksimal. Meski mobil kami tidak bisa masuk ke dalam lorong, tapi petugas ikut membantu melalui organisai pemadam lainnya,’’ kilah mantan Kepala Dinas Pendidikan Inhil ini.

Dia menjelakan, hingga Oktober 2012, sudah tercatat tujuh kali musibah kebakaran di Kota Tembilahan. Namun dirinya, tidak bisa menberikan komentar terkait besar kecilnya kerugian materi akibat beberapa musibah kebakaran. Sebab, lanjut Nawang, hal itu bukan kewenangan pihaknya.

‘’Yang jelas, data dari awal saya menjabat Kepala BPBD Inhil, Maret 2012 silam, tujuh kali musibah kebakaran. Tapi, kami tidak bisa menyebutkan berapa total kerugianya. Demikian pula asal api. Semua itu wewenang polisi. Namun kalau jumlah rumah dan jiwa, tidak ada masalah,’’ imbuhnya sambil menyebutkan akibat kejadian itu 300 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Sementara Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan SIK MSi, melalui Kasat Reskrim, AKP Kurnia Setya membenarkan terjadinya peristiwa kebakaran hebat yang melanda 34 rumah penduduk di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di Lorong Cendrawasih dan Lorong Percetakan, Tembilahan.

‘’Saat ini, kasus kebakaran hebat yang terjadi di Lorong Cendrawasih dan Percetakan ini masih dalam penyelidikan,’’ kata Kasat Reskrim, AKP Kurnia Setya, saat ditemui Riau Pos di ruang kerjanya, Ahad (28/10).(*6/rpg/*1/mar/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook