JAKARTA (RP) Jika taksi biasa mengantar Anda keliling kota, taksi antariksa mengantar-jemput ke Stasiun Antariksa Internasional. NASA mencari pihak swasta untuk mengembangkan bisnis taksi ini pada 2017.
Pesawat ulang-alik (shuttle) tertua NASA telah dipensiunkan ke museum. NASA mengantar Discovery ke Museum Antariksa dan Udara Nasional di Washington DC. Setelah program shuttle ditutup, NASA mencari langkah lain dengan mengembangkan bisnis baru, taksi antariksa. NASA berharap kompetisi ini dapat menurunkan biaya untuk membantu eksplorasi dan eksploitasi lebih jauh. ‘’Kami ingin membuat kompetisi ini berlangsung lama untuk melayani stasiun antariksa dengan kru dan kargonya secepat mungkin,’’ ujar Deputi NASA, Lori Garver, seperti dikutip pada laman msnbc.msn.com.
NASA merencanakan untuk tetap terbang ke luar angkasa hingga 2020. Mereka telah membicarakan perihal ini dengan mitra internasional. Selama dua tahun ini, program Pengembangan Kru Komersial NASA telah memberikan 320 juta dolar AS pada empat perusahaan penerbangan yakni SpaceX, Blue Origin, Sierra Nevada, dan Boeing. SpaceX menggunakan uang NASA untuk memperbarui kapsul Dragon. Taksi ini akan menjadi pengantar kargo untuk kebutuhan di luar angkasa. Kompetitornya datang dari perusahan penerbangan raksasa Boeing. CST-100 diprediksi siap meluncur pada 2015-2016.
Pendiri amazon.com pun ikut dalam kompetisi taksi ini dengan perusahaan Blue Origin. Space Vehicle disiapkan untuk terbang pada 2018. Perusahaan Sierra Nevada tak mau kalah. Taksi Dream Chaser yang didesain untuk tujuh orang ini dapat beroperasi pada 2015. Menurut laporan laman space.com, terdapat 10 konsep taksi antariksa yang siap menjadi kenyataan.(int/nhk)