SEATTLE (RP) - Larangan konten porno di kacamata pintar Google Glass ternyata hanya berlaku tak lebih dari sebulan. Google akhirnya memperlunak aturan tersebut dengan cara pengguna hanya bisa menikmati konten dewasa di perangkatnya sendiri, tanpa bisa berbagi dengan pengguna Google Glass lain.
Ini bisa terjadi setelah Google menambah fitur penyaring muatan porno di perangkat yang akan dipasarkan tahun depan itu. "Dengan fitur ini, pengguna tak lagi diizinkan berbagi segala macam hal berbau cabul dengan pengguna lain," tulis Google dalam blog resminya seperti dikutip dari Foxnews, Jumat (28/6).
Perubahan sikap Google langsung disambut baik Mikandi, pengembang aplikasi khusus dewasa yang sempat meluncurkan konten pornografi pertama untuk Google Glass pada awal Juni lalu. CEO Mikandi Jesse Adams menyebut, begitu aplikasi mereka dibuang dari Glassware (aplikasi Google Glass buatan pihak ketiga), mereka kemudian menawarkan alternatif seperti yang dilakukan Google sekarang.
"Tapi mereka bilang tetap melanggar aturan," ucap Jesse.
Google tetap menolak konten berbau ketelanjangan, aksi seks berbentuk grafis, atau materi seksual yang eksplisit.
Jesse menilai larangan terbaru Google masih bisa diakali dengan cara pengguna berbagi foto di situs Mikandi. "Sebab kami tak ingin kalian bosan dengan foto yang itu itu saja," ujarnya.
Mikandi, lanjut dia, telah bekerja sama dengan fotografer dunia untuk menampilkan foto yang diklaimnya "panas tapi bukan porno." (pra/jpnn)