APLIKASI solusi pengiriman pesan instan eBuddy berencana melakukan penyatuan layanan. Langkah tersebut sebagai upaya menantang dominasi aplikasi pengiriman pesan over the top (OTT) seperti Line, WhatsApp dan Kakao Talk.

Director Strategic Partnership eBuddy Singapore, Jonie Oostven mengatakan menantang dominasi aplikasi pengiriman pesan OTT merupakan hal yang sulit. Namun, mereka optimis dapat melakukannya.

Dia menyatakan salah satu kesulitan yang dialami eBuddy adalah dalam hal basis pengguna di suatu daerah. Misalkan, ketika seseorang di Indonesia mengunduh eBuddy menemukan hanya ada sedikit kawan untuk diajak bicara melalui aplikasi tersebut, maka mereka cenderung beralih ke aplikasi lain. “Kompetisi ini sulit karena banyak orang yang menggunakan WhatsApp.

Misalnya, ketika mengunduh eBuddy mereka menemukan 20 kawan, tapi di WhatsApp mereka punya 50 kawan,” terang Jonie di Jakarta, Senin (26/11). “Tapi kami yakin memiliki kualitas yang lebih baik, karena aplikasinya lebih stabil,” imbuhnya.

eBuddy yang berasal dari Belanda itu memiliki dua aplikasi yaitu eBuddy Chat dan eBuddy XMS. Chat berfungsi sebagai agregator untuk pengguna yang menginginkan obrolan antar berbagai pengirim pesan instan seperti Yahoo Messenger, Google Talk, Windows Live Messenger dan Facebook Chat. Sedangkan XMS berfungsi layaknya WhatsApp yang menggunakan nomer telefon genggam sebagai alat penghubung.

Jonie mengatakan kedua aplikasi tersebut selanjutnya akan disatukan lalu dihadirkan di Android, Windows Phone dan berbagai platform lain. “Langkah selanjutnya adalah kami akan menyatukan kedua aplikasi tersebut (eBuddy Chat dan XMS). Misalnya Anda menggunakan Facebook Chat, sedangkan kawan Anda menggunakan XMS, keduanya akan terlihat dalam satu tampilan,” paparnya.(int)