Aktivitas Matahari Meningkat

Teknologi | Senin, 27 Agustus 2012 - 17:26 WIB

Aktivitas Matahari Meningkat
(Foto: nasa.gov)

FLORIDA - Sebuah video baru yang dikirim dari pesawat ruang angkasa Observatorium Solar dan Heliospheric (SOHO) milik NASA menunjukkan adanya peningkatan aktivitas matahari dalam tiga tahun terakhir. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya letusan besar plasma (flare) dan Coronal Mass Ejections (CMEs) pada permukaannya.

Menurut laman livescience (27/8), aktivitas matahari bertambah dan berkurang pada siklus 11-tahunan. Pada 2009, matahari berada di titik terendah dari Solar Cycle saat ini. Namun saat ini, matahari menuju puncak aktivitasnya yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2013.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Para ilmuwan melakukan pengamatan pada matahari dengan pesawat ruang angkasa seperti SOHO dan NASA Solar Dynamics Observatory,  karena flare (ledakan) surya memiliki potensi untuk melampiaskan malapetaka di bumi dan berbahaya bagi keselamatan manusia. Sebuah CME besar yang menghantam tepat ke planet Bumi misalnya, dapat menyebabkan badai geomagnetik yang mengganggu sinyal GPS, komunikasi radio dan jaringan listrik.

Bumi memiliki sabuk radiasi Van Allen, yaitu sebuah wilayah yang berbentuk seperti dua donat di bumi di mana medan magnet planet kita telah memperangkap triliunan partikel bermuatan dari matahari. Sabuk Van Allen atau Van Allen Belt berasal dari medan magnet bumi yang membentang hingga jauh di atas atmosfer dan membentuk sebuah perisai yang melindungi bumi.

Besarnya energi listrik yang diperlukan untuk menjaga keberadaan medan magnet seperti ini hampir mencapai satu miliar ampere. Ini setara dengan jumlah energi listrik yang pernah dibangkitkan umat manusia sepanjang sejarah.

Kebanyakan dari sinar-sinar mematikan yang berasal dari angkasa luar, dan meteor yang melintas di angkasa tidak mampu menembus sabuk Van Allen. Selain panas, sinar, dan radiasi, matahari menyemburkan ke arah bumi badai yang terdiri atas proton dan elektron yang bergerak dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per detik. Badai matahari ini merupakan salah satu bahaya paling besar. (Esy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook