JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Karena semakin banyak orang yang beraktivitas dari rumah akibat wabah corona, internet dibanyak negara menjadi terganggu. Karenanya, Uni Eropa meminta penyedia streaming video untuk mengurangi penggunaan bandwidth dengan melakukan pengurangan kualitas video secara default.
Dikutip dari GSMArena, Rabu (25/3), Facebook, Instagram dan Disney Plus sudah bersedia melakukan pengurangan kualitas video untuk sementara. Langkah ini diambil setelah Netflix dan YouTube juga melakukan hal yang sama. Kedua platfom Video on Demand (VoD) itu memutuskan mengurangi kualitas streaming di Eropa seperti halnya Amazon Prime Video dan Apple TV Plus.
Disney juga mengambil tindakan dengan menunda peluncuran layanan barunya di Prancis. Penggunaan bandwidth akan berkurang setidaknya 25 persen untuk semua pasar Eropa yang juga mencakup Irlandia, Jerman, Austria, Italia, Prancis, Spanyol dan Swiss.
Komisaris UE untuk Pasar Internal Thierry Breton mengatakan bahwa bandwidth tambahan diperlukan untuk penggunaan layanan kesehatan serta pembelajaran jarak jauh (sekolah ditutup dan kelas-kelas telah dipindahkan secara online). Langkah-langkah ini akan berlangsung selama situasi darurat COVID-19 dan mencegah lonjakan trafik internet.
Netflix disebut akan mengurangi konsumsi data sebesar 25 persen dan pemirsa masih akan menemukan kualitas gambar yang cukup baik. Biasanya, satu jam streaming video dalam definisi standar (480 p) menggunakan sekitar 1 GB data, sementara HD bisa mencapai 3 GB per jam.
YouTube mengatakan layanannya hanya melihat beberapa puncak penggunaan, tetapi memutuskan untuk bertindak lebih dulu dan meminimalkan tekanan pada sistem. Pernyataan resmi mengatakan perusahaan sementara mengalihkan semua lalu lintas di UE ke definisi standar secara default.
Kedua perusahaan mengungkapkan rencana mereka setelah panggilan telepon dengan Thierry Breton, Komisaris Eropa untuk Pasar Internal. Kemudian dia memuji kedua perusahaan dengan tindakan yang sangat cepat. Breton mengatakan perubahan itu akan menjaga kelancaran fungsi internet selama krisis COVID-19.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman