JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Baterai adalah salah satu aspek smartphone yang paling dikhawatirkan pengguna. Hal ini disadari para pembuat ponsel dengan terus menaikkan kekuatan baterai smartphone yang mereka buat, ukurannya, dan kecepatan pengisian ulang daya.
Akan tetapi, ukuran dan kecepatan pengisian saja tidak cukup. Masih ada faktor lain yang mempengaruhi baterai ponsel pintar apakah cepat habis atau tidak. Hal tersebut adalah aplikasi yang terpasang.
Untuk memperpanjang pemakaian ponsel, perlu diketahui aplikasi mana saja yang berpotensi menguras baterai. Memilah dan memilih aplikasi yang tepat sesuai kebutuhan bisa membuat ponsel pintar kita bertahan dalam penggunaan harian lebih lama.
Harus waspada karena beberapa dari aplikasi ini cukup membantu dan harus diinstal pada ponsel cerdas kita, yang lain justru dapat menjadi bencana bagi mereka yang sudah mengalami masalah baterai. Jadi periksa apakah Anda benar-benar membutuhkannya.
Organisasi yang mengumpulkan data ini adalah sebuah firma riset bernama pCloud. Untuk mencapai ini, mereka membuat daftar aplikasi yang paling banyak menggunakan baterai perangkat. Dan, hasil akhirnya bisa dilihat. Tidak peduli seberapa hebat platform ini, menurut entitas tersebut, aplikasi-aplikasi tadi sangat mempengaruhi masa pakai baterai.
Sebenarnya, itu adalah aplikasi yang sangat populer, dan Anda mungkin memiliki lebih dari satu di ponsel Anda. Aplikasi tersebut menjadi sangat menguras baterai karena sebagian bisa tetap berjalan di latar belakang.
Perusahaan riset tersebut melihat tiga faktor saat menentukan aplikasi mana yang paling menguras baterai. Hal-hal yang digunakan setiap aplikasi, seperti lokasi atau kamera, baterai yang digunakan aplikasi ini, dan apakah mode gelap ditawarkan atau tidak.
Dua pesaing ponsel terbaik adalah Fitbit dan Verizon. 14 dari 16 sumber daya yang tersedia dapat digunakan oleh kedua aplikasi di latar belakang. Termasuk empat yang paling intensif sumber daya. Kamera, lokasi, mikrofon, dan koneksi wifi. Karena itu, aplikasi ini menerima skor studi tertinggi (92,31 persen).
Selanjutnya adalah aplikasi media sosial. Rata-rata, 11 sumber daya tambahan termasuk foto, wifi, lokasi, dan mikrofon membuat aplikasi-aplikasi seperti Facebook, Instagram, Snapchat, Youtube, WhatsApp, dan Linkedin tetap berjalan di latar belakang. Masing-masing menggunakan lebih banyak energi untuk beroperasi, yang memberi lebih banyak beban pada baterai ponsel Anda.
Menurut penelitian, aplikasi kencan online juga menggunakan baterai ponsel secepat emosi Anda. 15 persen dari aplikasi “pembunuh baterai” teratas adalah aplikasi kencan online seperti Tinder, Bumble, dan Grinder. Aplikasi tersebut memungkinkan rata-rata 11 sumber daya untuk berjalan di latar belakang.
Selanjutnya adalah aplikasi perjalanan seperti Uber dan lain-lain. Di Indonesia, aplikasi ini bisa seperti Gojek, Grab atau sebagainya. Cara untuk menghemat baterainya adalah dengan mematikan fungsi berjalan di latar belakang.
Namun, perlu diingat, beberapa aplikasi membutuhkan fungsi ini untuk memberikan notifikasi. Jika fungsi berjalan di latar belakang dimatikan, kemungkinan notifikasi juga akan ikut mati.
Daftar aplikasi dengan penggunaan energi tertinggi adalah sebagai berikut:
– Fitbit
– Uber
– Skype
– Facebook
– Airbnb
– Instagram
– Tinder
– Bumble
– Snapchat
– WhatsApp
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman