JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Google telah mendistribusikan versi stabil Chrome 81. Tetapi, versi terbaru ini ternyata bermasalah.
Hanya 6 hari setelah dimulainya penyebaran Chrome 81, Google memang mengumumkan bahwa mereka telah menemukan cacat kritis yang disebut sebagai ‘Zero Day’ dalam kode browser. Dilansir dari TomsGuide, Rabu (22/4), pengguna diminta untuk segera melakukan perbaikan melalui update online.
Pembaruan tersedia dengan versi aplikasi terbaru yang dapat diunduh (81.0.4044.113). Google memaksa para penggunanya untuk meng-instal versi ini untuk menghindari masalah keamanan.
Google tidak memberikan detail spesifik apa pun tentang sifat kecacatan ini. Tetapi, deskripsi pembaruan menunjukkan bahwa di versi sebelumnya terdapat celah pada sistem pengenalan suara.
Karena pandemi Covid-19, pembaruan besar berikutnya yakni Chrome 82 akhirnya dibatalkan. Perubahan atau perkembangan yang direncanakan untuk versi ini telah dibawa ke versi selanjutnya saja yakni Chrome 83.
Chrome 81 awalnya dijadwalkan meluncur pada 17 Maret lalu sebelum kemudian ditunda karena wabah Korona yang sedang berlangsung. Versi ini menghadirkan dua inovasi besar yakni peningkatan dukungan untuk WebXR Augmented Reality Technology dan dukungan awal untuk standar Web NFC.
Inovasi penting lainnya telah direncanakan, tetapi ditunda. Perancangan ulang antarmuka pengguna untuk elemen formulir web Chrome belum siap, penghapusan dukungan untuk protokol enkripsi TLS 1.0 dan TLS 1.1 juga telah ditunda hingga Chrome 84.
Keputusan untuk menunda penghapusan kedua protokol ini terkait dengan pandemi Covid-19 saat ini. Kurangnya protokol dapat mencegah beberapa pengguna Chrome 81 mendapatkan akses ke situs kesehatan pemerintah yang kritis yang masih menggunakan TLS 1.0 dan 1.1 lama untuk koneksi HTTPS mereka.
Rilis Chrome 81 adalah salah satu yang tersulit dalam riwayat browser. Pengembang tidak hanya harus mentransfer sejumlah fungsi ke versi berikutnya, tetapi juga menunda tiga minggu untuk meluncurkan versi ini, yang mengganggu jadwal rilis enam minggu reguler Google lainnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman