RAMAH LINGKUNGAN, UDARA RUANGAN TERASA SEGAR

Pintu Otomatis dari Limbah Botol Plastik

Teknologi | Minggu, 21 April 2013 - 08:40 WIB

Pintu Otomatis dari Limbah Botol Plastik
Muhammad Rizki Forest.

Limbah botol plastik minuman mineral 1,5 liter ternyata bisa disulap menjadi penutup pintu otomatis atau door closer. Inilah inovasi tepat guna yang diciptakan Reza Lutfi, Wily Glint Valiant, Muhammad Rizki Forest,  Melati Octavia dan Rifqa Gusmida.

------------------

Laporan, MASHURI KRNIAWAN, Pekanbaru

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

------------------

Bau wangi  juga terasa menyeruak tercium hidung ketika masuk kedalam ruangan. Itu  berasal dari botol plastik yang memang berisikan pewangi ruangan. Selain ramah lingkungan, penggunaan limbah botol plastik ini bisa membuat  udara dalam ruangan tetap sejuk. Bahkan dapat  menghemat listrik.

Door closer ini biasanya terpasang di ruangan perkantoran. Bedanya, door closer konvensional yang berada di dalam rungan harganya mahal. Bisa mencapai Rp240.000. Sedangkan door closer dari limbah botol plastik ini hanya menghabiskan dana Rp24.000. Biaya pembuatannya jauh lebih kecil sepuluh kali lipat dari yang konvesnional.

Pembuatannya sangat mudah. Bahan yang digunakan diantaranya botol bekas, katrol kecil, benang nilon, sekrup, kawat dan seng. Paku sekrup diatas diatas pintu. Kemudian pasang katrol di atas kusen pintu secara horizontal. Setelah itu tempatkan katrol lagi di sudut kanan kusen pintu secara vertikal. Untuk pemasangan katrol  harus hati-hati, Karena ukurannya yang kecil sehingga mudah terjatuh.

Selanjutkan hubungkan katrol diatas kusen pintu dengan katrol yang berada di sudut kanan dengan nilon berukuran 0,5 meter yang sudah dijalin menjadi tali sepatu. Terakhir, botol bekas digantung di sudut pintu ruangan. Namun, sebelumnya botol itu dilubangi dan isi cairan pengharum ruangan.

Reza Lutfi, Mahasiswa Kedokteran Universitas Riau ini mengatakan, pembuatan alat ini menggunakan prinsip katrol dan gravitasi. Pada prinsipnya katrol digunakan untuk membelokkan tali nilon ke beban yang terbuat dari botol plastik minuman bekas berisi cairan. Dengan demikian, tali dapat bekerja dengan baik dan lancar tanpa gangguan. Katrol ini juga dapat mengurangi gaya gesekan yang disebabkan oleh tali.

‘’Sebenarnya, dapat juga kita menggunakan paku yang dibengkokkan, untuk menjadi pengganti katrol ini. Hanya saja, penggunaannya kurang efisien. Karena dapat menimbulkan efek gesekan yang cukup besar yang menyebabkan umur tali menjadi berkurang,’’ ungkapnya kepada Riau Pos, akhir pekan lalu.  

Reza menerangkan cara kerja alat, sambil mempraktikannya pada sebuah pintu. Dimulai dari membuka pintu. Apabila kita membuka pintu, maka tali akan tertarik dan botol minuman bekas ini akan naik ke atas. Dengan kata lain, bila berhenti memberi gaya terhadap pintu akan menyebabkan pintu terbuka. Kemudian, pintu langsung tertutup secara otomatis.

Terjadinya itu, lanjut Reza disebabkan oleh adanya gaya yang diberikan oleh botol minuman bekas berisikan cairan pewangi ruangan. Sama dengan hukum gravitasi, maka benda tersebut akan turun ke bawah. Dikarenakan massa benda, menimbulkan gaya ke bawah.

‘’Biasanya disebut dengan gaya berat, sehingga pintu tersebut akan tertutup secara otomatis, setelah kita berhenti mendorong  gaya berat yang dimiliki oleh botol minuman bekas berisi cairan,’’jelasnya.  

Muhammad Rizki Forest, menambahkan, prinsip gravitasi yang digunakan dalam alat ini bertujuan untuk memberikan gaya kepada pintu, sehingga menutup pintu secara otomatis. Yang mana dalam aplikasi prinsip gravitasi ini, tidak terlalu terpengaruh oleh massa pintu. Pasalnya,  massa pintu telah ditahan dan telah dibelokkan berat dari engsel pintu.

‘’Kita dapat mendorong dan menarik pintu dengan gaya yang sedikit. Hal tersebut yang dapat kita manfaatkan dengan menggunakan prinsip gravitasi. Yaitu botol minuman bekas yang diisi dengan cairan yang kita gantungkan pada tali disamping pintu. Pintu memberikan gaya dorong dan gaya tarik.Dalam ilmu fisika diberitahukan bahwasannya setiap benda di medan gravitasi akan mengalami gaya menuju pusat gravitasi tersebut,’’ papar Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Indonesia ini.

Dikatakannya, bumi ini  memiliki pusat garavitasi yang terdapat pada pusat bumi, sehingga gaya gavitasi akan menuju ke bawah atau sering disebut dengan gaya berat. Dengan adanya gaya berat ini pintu akan dapat menutup pintu tersebut secara otomatis, tidak perlu menutuppintu kembali setelah kita menutup pintu.

“Awalnya inspirasi itu datang dari kantor paman saya yang pintunya menggunakan door closer. Kita melihat keberadaan botol bekas banyak kita jumpai, namun tidak maksimal digunakan. Maka dari itu, saya dengan teman-teman berinisiatif membuat door closer dari botol bekas,” ujar Muhammad Rizki Forest.

Mahasiswa Universitas Riau, Rifqa Gusmida menyebutkan,  proses pembuatan alat penutup pintu otomatis  sangatlah sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya. Siapa saja  dapat mengerjakannya.

‘’Bahannya dari limbah plastik. Kita harus menjaga bumi ini dengan baik. Dengan memanfaatkan plastik yang terbuang begitu saja menjadi barang berharga,’’ ujarnya.

Dari penuturan Rifqa, untuk menentukan berat beban yang dibutuhkan, agar hasil yang dibutuhkan akurat harus ditentukan tentukan berapa gaya yang dibutuhkan pintu? Kemudian, sesuaikan dengan berat beban yang diperlukan.

 Misalnya, sebuah pintu memerlukan gaya  untuk menutup pintu tersebut sebesar 20 N. Maka harus disesuaikan  dengan berat beban yang diperlukan. Dengan demikian, berat beban yang diperlukan adalah lebih kurang 2 Kiogram. Hal ini sesuai dengan  rumus gaya berat  yaitu w=m.g.

‘’Bia tidak ingin mengukur berapa gaya yang dibutuhkan untuk membuka pintu tersebut, maka kita dapat memperkirakannya. Dengan cara menambah cairan ke dalam botol minuman bekas tersebut,  agar menjadi berat. Dengan cara ini pun sebenarnya juga tidak masalah,’’ ungkap alumni SMAN 1 Pekanbaru ini.

 Rifqa juga menjelaskan, kelebihan door closer ini  bisa  memecahkan masalah botol minuman bekas yang sangat pelik sekarang ini. Dengan memanfaatkan botol minuman bekas ini, lanjutnya,  telah memberikan partisipasi dan kontribusi yang sangat baik dalam mengurangi botol minuman bekas tersebut  menjadi polusi pada tanah.

Begitu juga di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) , menurut dia,  bisa meminimakan terjadinya penumpukan sampah. Karena menjadi barang yang sangat berguna untuk menghiasi kehidupan manusia.

‘’ Door closer biasa yang dijual dipasaran, memiliki harga yang berbeda-beda  sesuai dengan kualitasnya. Untuk kualitas nomor satu, door closer ini berharga lebih dari Rp. 450.000. Tentunya sangat mahal harga door closer di pasaran. Ada juga door closer dengan kualitas nomor dua. Door closer ini berharga kurang lebih Rp. 250.000. Sementara, door closer dari limbah botol plastik ini harganya murah dan bahan-bahan sangat mudah ditemukan dipasar,’’ ungkapnya.

Dengan memanfaatkan botol plastik bekas menjadi barang berharga ini, terangnya, manusia sudah memberikan nilai estetika terhadap ruangan rumah.

Melati Octavia yang juga Mahasiswa Universitas Isam Negeri Suska Riau, menyebutkan, membuat alat penutup pintu dari botol bekas dengan prinsip katrol dan gaya gravitasi ini, secara sadar atau tidak bisa  memberikan rasa atau pandangan baru di dalam rumah.

‘’Kita dapat membuat alat ini dengan desain yang kita inginkan. Seperti,menambah katrolnya. Sehingga dapat membentuk sesuatu yang indah dipandang mata. Bisa menambah nilai estetika keindahan di dalam rumah,’’ kata Melati.

Selain itu, untuk memberikan keindahan pemandangan mata dapat menggunakan cairan yang berwarna ke dalam botol minuman bekas ini. Bisa saja, menggunakan cairan berwarnadan menambahkan mainan ikan-ikan hiasan yang biasa digunakan dalam menghias akuarium. Kemudian, menambahkan lagi boneka plastik bebek di atas cairan tersebut, sehingga mirip seperti pemandangan dalam sungai.

‘’Yang penting kita kreativ. Dengan begitu botol plastic bekas yang disuap menjadi penutup pintu otomatis ini salah satu prabot atau benda hiasan di dalam rumah,” jelas Melati.

Kelebihan lain alat ini dibandingkan door closer konvensional, menurut dia,  bukan saja memiliki kelebihan dari segi harganya saja, tapi juga dari segi kualitas dan ketahanannya. Kualitas dari alat penutup pintu otomatis ini, sangat baik. Tidak ada yang kualitas satu, dua maupun kualitas dibawahnya. Dari segi ketahanan, alat penutup pintu otomatis ini memiliki ketahanan yang sangat kuat dan awet.

 Tidak seperti door closer yang biasa menggunakan sistem hidrolik,  kebanyakan tidak tahan lama dan cepat rusak. Hal ini disebabkan karena mengguanakan produk yang tidak berkualitas tinggi. Dengan kata lain membeli barang murahan yang tidak berkualitas.Artinya,  bila sering terjadi kerusakan pada door closer  konvensional , maka akan menambah biaya agi untuk memperbaikinya.

‘’Bila mengganti door closer tersebut dengan yang baru, dan hal tersebut tidak sedikit untuk merogoh uang di kantong. Dengan menggunakan penutup pintu otomatis  dari botol plastik bekas, maka dapat menekan biaya untuk membeli door closer atau penutup pintu otomatis ini,’’ pungkasnya. ***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook