PEKANBARU (RP) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menyiapkan instalasi pengolahan air gambut. Bekerja sama dengan Balitbang Riau dalam Riau Expo 2013, LIPI berharap alat pengolah air gambut ini dapat dimaksimalkan di Riau.
“Kita juga sudah siapkan alat penjernih ini dengan sistem mobile menggunakan truk. Diharapkan tentu dapat menjangkau ke desa-desa,” ujar Peneliti Instrumentasi dan Kontrol LIPI, Sutrisno Salomo kepada Riau Pos, Rabu (18/9) di stan Balitbang Riau pada Riau Expo.
Sutrisno menyebutkan, alat ini bekerja dengan menggunakan kombinasi metoda Aop + ro (advance oxidation process and reverse osmosis). Pengembangannya sudah dilakukan sejak tahun 2012 lalu dengan mengambil sampel air di Rimbo Panjang, Kampar.
“Jadi cocok dan sudah bisa diterapkan untuk kondisi air di Riau,” ujarnya.
Mesin ini bisa mengolah air gambut sebanyak 100 liter perjam. Dengan kapasitas yang masih kecil dan terbatas, mesin ini memang hanya cocok untuk kalangan pedesaan. Namun dengan pengembangan lebih lanjut, LIPI siap menambah kapasitasnya.
Perbedaan mesin buatan LIPI ini dengan mesin yang digunakan PDAM adalah pada konsep tak ada bahan kimia yang digunakan. Mesin ini hanya menggunakan listrik berkekuatan 3.600 watt untuk menjernihkan airnya.
Kepala Balitbang Riau Prof Dr Tengku Dahril MSc menyambut baik inovasi yang dikembangkan LIPI. Dia berharap, ini dapat menjadi solusi bagi kondisi air gambut yang banyak terdapat di Riau dan saat ini masih sulit untuk diatasi.(muh)