Lobang Ozon di Antartika Makin Mengecil

Teknologi | Selasa, 18 September 2012 - 05:15 WIB

Lobang Ozon di Antartika Makin Mengecil

PBB mengharapkan lubang di lapisan ozon di atas Antartika bisa lebih kecil dibanding ukuran tahun lalu. Harapan ini sejalan dengan adanya larangan zat berbahaya yang ikut berperan dalam memperlambat penipisan ozon di kutub Bumi.

Lapisan ozon di atmosfer bumi yang mengandung konsentrasi ozon relatif tinggi, berada di bagian bawah stratosfer dan menyerap 97-99 persen dari frekuensi ultraviolet yang dipancarkan matahari. Sinar ultraviolet berpotensi merusak bentuk kehidupan di Bumi yang terkena paparannya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikutip dari redorbit.com, kesadaran pentingnya melindungi lapisan ozon didasari temuan ilmuwan pada awal 1980-an. Dengan menggunakan kombinasi pengukuran berbasis darat dan satelit, para ilmuwan mulai menyadari bahwa tabir surya alami yang selama ini melindungi Bumi sudah menipis secara dramatis di area Kutub Selatan setiap musim semi.

Meskipun lubang ozon di Antartika lebih kecil dari tahun 2010, namun pemulihan lapisan pelindung Bumi tersebut masih memerlukan waktu lama. Lubang ozon di Antartika saat ini mencapai 19 juta kilometer persegi.

Protokol Montreal tentang pelarangan penggunaan bahan perusak lapisan ozon yang digagas 25 tahun lalu, telah mencegah kerusakan lapisan tersebut. "Lapisan ozon sekarang di jalur pemulihan hingga lima dekade berikutnya," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Rusaknya lapisan ozon bisa memicu kasus kanker kulit dan katarak , serta menimbulkan efek berbahaya dari radiasi ultraviolet terhadap lingkungan. Melalui protokol Montreal, mendorong produsen produk untuk melakukan inovasi sehingga sistem pendingin yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Zat- zat pencemar udara yang sangat berperan dalam proses penipisan lapisan ozon dikenal dengan ODS(Ozone Depleting Substances) di antaranya; Chlorofluorocarbons (CFC), Hydrochloroflurocarbons, Halons, Methyl Bromide, Carbon tetrachloride, dan Methyl Chloroform. CFC atau Freon banyak digunakan sebagai bahan pendingin, antara lain digunakan pada air conditioner (AC) dan kulkas. (Esy/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook