Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru jokosusilo@riaupos@riaupos.co
Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek) melakukan pelatihan dan Pengembangan Data Iptek Daerah Melalui Pemanfaatan Open GIS, dimana aplikasinya berbasis Open Source agar tidak terjadi pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Pelatihan diikuti 20 perserta perwakilan se-Kabupaten/kota di Propinsi Riau, Senin (16/6) di Hotel Cititel Pekanbaru.
Menurut pemaparan narasumber yang juga Asisten Deputi Data Dan Informasi Iptek Kementerian Riset dan Teknologi, Dr Agus Sediadi, kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan SDM daerah, khususnya Badan Penelitian Pengembangan Daerah (BPPD) yang akan dilaksanakan di enam Koridor Ekonomi, yaitu di Pekanbaru (KE-1); Malang (KE-2); Banjarbaru (KE-3); Makassar (KE-4); Mataram (KE-5) dan Ambon (KE-6).
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan, mengembangkan dan mengelola data dan informasi Iptek melalui Open GIS (Geografic Information System) yang berbasis spasial pada sumber daya manusia di daerah, khususnya BPPD.
Meningkatkan kemampuan BPPD di daerah dalam membuat perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan berdasarkan data dan informasi Iptek di daerah masing-masing.
Mendorong meningkatnya kegiatan R&D di daerah serta pengembangan, pemanfaatan data dan Informasi Iptek Nasional sehingga mampu meningkatkan mesin pertumbuhan ekonomi, hasil R&D menjadi produk inovasi sesuai era ekonomi saat ini, berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economy).
‘’Sasaran agar tercapainya tujuan kegiatan di atas, yaitu, terwujudnya peningkatan kemampuan dalam pengembangan dan pengolahan data dan informasi Iptek daerah untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoring kegiatan SDM daerah dan kapasitas Iptek dalam mendukung MP3EI menjadi suatu kesatuan sistem. Tersedianya Data dan Informasi Iptek Daerah yang baik untuk menunjang Sistim Informasi Iptek Nasional (SIIN),’’ ujarnya.(lim)